Senin 02 Nov 2015 15:56 WIB

AS dan Korsel Minta Korut Hentikan Aktivitas Nuklir

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin pertahanan Amerika Serikat dan Korea Selatan mendesak Korea Utara pada Senin (2/11) untuk segera menghentikan semua kegiatan yang berkaitan dengan program nuklirnya. Mereka mengatakan, tak akan menoleransi setiap provokasi militer yang dilakukan Pyongyang.

Seperti dilansir Reuters, Menteri Pertahanan AS Ash Carter dan Menteri Pertahanan Korsel Han Min-koo menyatakan keprihatinannya atas niat Korut meluncurkan rudal jarak jauh dan uji coba nuklir.

"Keduanya memberikan peringatan bahwa Korut intensif dan terus memberikan ancaman terhadap keamanan semenanjung dan wilayah," kata Carter dalam konferensi pers bersama dengan Han.

Korut sebelumnya berjanji melakukan tes nuklir dan melanjutkan peluncuran roket. Mereka mengklaim akan menempatkan satelit ke orbit. Namun hal itu dibantah AS dan Korsel yang menuduhnya sebagai uji coba nuklir jarak jauh.

Carter dan Han bertemu di Seoul pada Senin dalam pertemuan tahunan terkait kerja sama pertahanan kedua negara. Pertemuan terjadi dua bulan setelah Korsel dan Korut bertemu untuk menyelesaikan kebuntuan militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement