Sabtu 07 Nov 2015 00:35 WIB

Nasib Minoritas Muslim, Noda dalam Pemilu Myanmar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Etnis Rohingya terusir dari Myanmar.
Foto:
Rohingya

Oposisi Partai NLD secara luas memperkirakan akan melakukannya dengan baik dalam pemilu. Namun, bila kemenangan di tangan NLD, tonggak reformasi politik akan hilang di negara mayoritas Budha itu.

Biksu Budha radikal telah memicu ketegangan anti-Muslim untuk pemilu. NLD tidak memberikan tempat bagi kandidat Muslim karena takut intimidasi.

Sangat sedikit kandidat Muslim berdiri untuk pihak manapun, meskipun Muslim membentuk sekitar lima persen dari populasi 51 juta. Sekitar 150 orang memenuhi syarat dari 100 ribu Muslim yang tinggal di 20 kamp sekitar Sittwe.

Sekitar 2.000 Kaman, menurut angka yang dikumpulkan PBB, akhirnya terjebak di kamp-kamp pengungsi di Rakhine, menyusul kekerasan anti-Muslim pada 2012. Tidak ada angka pasti berapa penduduk Kaman di Myanmar, namun ribuan hidup di negara bagian Rakhine.

"Ini adalah tuduhan menyedihkan dari meluasnya sentimen anti-Muslim yang tidak hanya ditujukan pada Rohingya," kata seorang peneliti senior Human Rights Watch di Yangon.

Banyak Rohingya memegang dokumen kewarganegaraan sementara yang dikenal sebagai kartu putih hingga Februari. Namun Presiden Thein Sein pada Senin tiba-tiba mengumumkan kartu akan dibatalkan.

Rohingya dilucuti hak untuk memilihnya. Banyak calon Muslim yang berdiri sebagai kandidat tahun ini juga didiskualifikasi .

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement