Ahad 08 Nov 2015 14:33 WIB

Perjalanan Panjang Aung San Suu Kyi

Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Foto:
Aung San Suu Kyi

Keuntungan Kharismatik

Tetapi Suu Kyi pernah mengalami itu sebelumnya dan mengerti benar bahwa kemenangan dalam pemilu tidak menjamin dirinya akan berkuasa di Myanmar, merujuk pada hukuman tahanan rumah pertamanya pada Juli 1989 setelah menghabiskan waktu berbulan bulan untuk kampanye yang melelahkan dan terkadang berbahaya.

Kemenangan telak NLD pada tahun setelahnya dianggap tidak berlaku oleh Junta yang kemudian menahan sebagian besar sekutu Suu Kyi dan mengurung dirinya dalam rumahnya selama sekitar dua dasawarsa.

Namun setelah kekuasaan beralih kepada pemerintahan sipil Myanmar berubah dari yang sebelumnya merupakan negara terisolasi menjadi negara yang berkembang pesat dalam hal ekonomi.

"Tetapi dua hal yang tidak berubah adalah kharisma yang dimiliki oleh Aung San Suu Kyi dan pengaruh kekuasaan para elit militer," ujar Nicholas Farrelly, direktur Pusat Riset Myanmar di Universitas Nasional Australia.

Ia menambahkan bahwa Suu Kyi adalah seorang sosok yang mencerminkan perjuangan anti-kediktatoran bagi sebagian besar pemilih, dan mereka membayangkan takdir demokrasi yang tertunda pada 1990 akan dapat dicapai kali ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement