REPUBLIKA.CO.ID, Pemilu Ahad ini, merupakan harapan tak hanya bagi Muslim Rohingya, tapi juga seluruh warga Myanmar. Pertama kalinya dalam 25 tahun, negara merayakan kebebasan menentukan pemimpinnya sendiri. Penduduk datang ke TPS, bahkan sejak pukul 3 pagi waktu setempat.
Pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi diperkirakan mengamankan kemenangannya. Sekitar 30 juta penduduk yang memiliki hak pilih datang berduyun-duyun menunjukan rasa kegirangan dan harapan mereka untuk keluar dari kepemimpinan junta berusia setengah abad.
Suu Kyi menunaikan hak bersuaranya di TPS dekat rumah danaunya. Dengan rambut tersemat bunga, Suu Kyi mendatangi TPS dan pergi tak lama setelah memilih. Ia tak memberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan reporter.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
