Pengamat pemilu mengatakan, penduduk telah mengantri di TPS-TPS di kuil, sekolah dan gedung pemerintahan sejak pagi buta. "Ini sangat sangat signifikan, untuk pertama kalinya rakyat memiliki kesempatan untuk memilih partai oposisi, hari ini penuh energi," kata pengamat independen, Richard Horsey.
Meski lebih dari 90 partai ikut serta, namun pertarungan sebenarnya hanya antara partai Suu Kyi, National League for Democracy party dan partai berkuasa Union Solidarity Development Party.
"Saya sangat bersemangat untuk memilih, saya tidak bisa tidur semalam sehingga bisa ke sini lebih awal," kata seorang pemilih, Ohnmar (38 tahun). Ia mengaku memilih Kuu Kyi dan berharap ia bisa menang. "Saya rasa Aung San Suu Kyi akan menang jika pemilu ini memang adil dan jujur," tambahnya.
Meski pemilu membawa harapan besar, konstitusi selanjutnya tidak akan sepenuhnya demokrasi. Konstitusi Myanmar menjamin 25 persen kursi parlemen untuk militer dan menjauhkan Suu Kyi dari kepresidenan.