Selasa 10 Nov 2015 14:14 WIB

Krisis Air di Afrika Selatan Tambah Parah

Kekeringan
Foto: cbc.ca
Kekeringan

Tiga provinsi, yakni Free State, KwaZulu-Natal dan Limpopo telah dinyatakan sebagai daerah bencana kemarau.

Dinas Cuaca Afrika Selatan menyatakan hujan diprakirakan baru turun sekitar Kamis (12/11). Banyak ahli cuaca mengatakan kemarau terjadi akibat salah satu peristiwa El Nino terbesar dalam sejarah negeri tersebut.

El Nino adalah menghangatnya temperatur permukaan air samudra di Pasifik Tengah dan Timur, yang terjadi setiap beberapa tahun sekali. Fenomena alam itu dapat mengakibatkan banjir di beberapa wilayah tapi di Afrika Selatan, El Nino selalu mengakibatkan kemarau, meningkatkan jumlah hari panas dan mengurangi kelembaban tanah.

Akibat kemarau, petani Afrika Selatan harus mengurangi penanaman jagung sampai 3,8 persen, sebesar 2.551 juta hektare untuk 2016, kata National Crop Estimates Committee.

Pemerintah Afrika Selatan telah mengalokasikan 350 juta rand (sebanyak 26 juta dolar AS) untuk memerangi kemarau yang terus merongrong negeri tersebut.

Menteri Urusan Air dan Kebersihan Nomvula Mokonyane mengatakan negaranya menghadapi kemarau terburuk sejak 1960-an, saat bendungan kecil sepenuhnya kering di beberapa daerah. Krisis air itu dilaporkan telah mempengaruhi 2,7 rumah tangga.

Kemarau tersebut sudah membuat produk pertanian berkurang. Itu berarti Afrika Selatan mungkin harus mengimpor makanan guna menghindari kekurangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement