Sabtu 21 Nov 2015 15:31 WIB
Serangan Teror Paris

Kondisi Muslim Paris Pascaserangan Teror

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Muslim Prancis. Ilustrasi
Foto: Reuters
Anak-anak mendoakan korban serangan di Paris.

Beberapa Muslim harus merasakan beban ekstra karena harus membela diri dan komunitasnya. Mereka hendak menunjukkan bahwa Islam tidak ada hubungannya dengan ektremisme. Mereka khawatir bahwa beberapa non-Muslim sulit membedakan antara Muslim sejati dengan mereka yang mengaku dirinya sebagai ISIS.

"Kami takut berada di jalan-jalan," ujar perempuan usia dua puluhan, Soraya Moumen. Sebagian orang menganggap semua Muslim adalah teroris.

Pupulasi Yahudi dan Muslim di eropa Barat cukup besar. Kekerasan Antisemitisme dan anti-Muslim bukan hal baru di negeri tesebut. Beberapa Muslim memahami bahwa pembunuhan yang diklaim dilakukan oleh ISIS membuat masyarakat non-Muslim waspada.

"Saya mengerti rasa sakit dan amarah mereka. Tapi bukan berarti saya yang berjilbab akan menyakiti orang lain," ujar Mahfoudia, nenek berusia 64 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement