Beberapa Muslim harus merasakan beban ekstra karena harus membela diri dan komunitasnya. Mereka hendak menunjukkan bahwa Islam tidak ada hubungannya dengan ektremisme. Mereka khawatir bahwa beberapa non-Muslim sulit membedakan antara Muslim sejati dengan mereka yang mengaku dirinya sebagai ISIS.
"Kami takut berada di jalan-jalan," ujar perempuan usia dua puluhan, Soraya Moumen. Sebagian orang menganggap semua Muslim adalah teroris.
Pupulasi Yahudi dan Muslim di eropa Barat cukup besar. Kekerasan Antisemitisme dan anti-Muslim bukan hal baru di negeri tesebut. Beberapa Muslim memahami bahwa pembunuhan yang diklaim dilakukan oleh ISIS membuat masyarakat non-Muslim waspada.
"Saya mengerti rasa sakit dan amarah mereka. Tapi bukan berarti saya yang berjilbab akan menyakiti orang lain," ujar Mahfoudia, nenek berusia 64 tahun.