REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah ledakan masif terjadi ketika pupuk jenis Amonium nitrat meledak di kapal barang Grandcamp di dermaga di Texas City, Texas, Amerika Serikat (AS) pada hari ini pada 1947 silam.
Amonium nitrat digunakan sebagai bahan peledak oleh Angkatan Darat AS di Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, Amonium Nitrat beralih fungsi dijadikan pupuk. Pada saat ledakan, Kapal Grandcamp yang sedang memuat dengan amonium nitrat, tembakau dan amunisi milik pemerintah.
Dua hari sebelum ledakan, rokok telah menyebabkan kebakaran di dermaga. Pada pagi hari tanggal 16 April asap terlihat di salah satu bagian Grandcamp. Air dan alat pemadam kebakaran digunakan untuk menjinakkan api, tapi selang tidak digunakan karena takut merusak kargo apalagi sudah ada 2.300 ton pupuk dimuat di kapal.
Ketika amunisi dipindahkan dari kargo, kru anak buah kapal berusaha untuk membatasi oksigen dengan harapan dapat memadamkan api. Rupanya mereka tidak menyadari komposisi kimia amonium nitrat ini tidak memerlukan oksigen untuk membakar.
Sekitar pukul 09.00, api kemudian meledakkan Amonium Nitrat. Ledakan itu terdengar hingga 150 mil dan begitu kuatnya, jangkar kapal seberat 1,5 ton ditemukan dua mil jauhnya. Kekuatan ledakan itu juga mampu mengangkat kapal lain keluar dari air.
Orang-orang yang bekerja di dermaga tewas seketika. Ledakan juga merusak kilang minyak di daerah tersebut. Sebuah tempat penyimpanan bahan kimia Monsanto dekatnya juga meledak, menewaskan 234 dari 574 pekerja di sana.
Hampir semua korban selamat mengalami luka berat. Sebuah daerah permukiman sekitar 500 rumah juga hancur oleh ledakan itu. Gedung-gedung di sekitar lokasi ledakan juga rata akibat ledakan ini. Insiden ini menewaskan sedikitnya 581 jiwa dan 3.500 orang terluka.
Ledakan itu menyebabkan kerusakan senilai 100 juta dolar AS. Sengketa kasus penyebab ledakan itu melalui jalur pengadilan namun diselesaikan ketika Kongres memberikan kompensasi kepada 1.394 korban. Mereka menerima total 17 juta dolar AS pada 1955. Kini pelabuhan itu dibangun untuk hanya menangani produk minyak.