Selasa 19 Jul 2016 11:21 WIB

Kudeta Militer Turki Terkoordinasi Baik dan Hampir Berhasil

Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.
Foto:
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan wawancara dengan CNN Turki dari tempat persembunyiannya.

Erdogan berangkat dari Marmaris dengan menggunakan pesawat bisnisnya. Dua jet F-16 yang dikuasai pemberontak sempat mengunci pesawatnya. Jet itu tak jadi menembak pesawat Erdogan. Alasannya, pilot kepresidenan mengatakan lewat radio bahwa itu merupakan pesawat penerbangan Turkish Airlines.

Pada sekitar pukul 21.00, Jenderal Mehmet Disli disebut telah memerintahkan pasukan khusus untuk menangkap petinggi komando senior militer. Tank kemudian diturunkan di jalanan Kota Ankara. Sekitar satu jam kemudian, mereka menutup Jembatan Bosphorus Istanbul dan Fatih Sultan Mehmet.

Cemaletti Hasimi, penasihat senior Perdana Menteri Binari Yildrim menyaksikan semua adegan itu. Setelah melihat Ankara yang sudah dikepung, ia lantas berjalan ke kantor wakil perdana menteri. "Apakah ini asli?" tanyanya. "Iya, ini nyata," jawab kantor wakil PM. "Namun, kami tak tahu apakah kudeta ini merupakan rantai komando atau hanya faksi militer."

Sekitar pukul 22.37, mereka menggelar pertemuan dengan Yildrim yang berada di Istanbul. Dalam pertemuan diputuskan pernyataan adanya upaya kudeta. Mereka hendak memanggil TRT, tetapi 10 menit kemudian telah diumumkan jika televisi pemerintah diambil alih.

Hasimi lantas memanggil televisi swasta NTV. Beberapa menit kemudian, Yildrim dengan tegas mengecam kudeta tersebut. 

Di sisi lain, kondisi ricuh dan kacau terjadi di Ankara dan Istanbul. Sebuah pernyataan yang sepertinya datang dari situs militer menyatakan situasi telah bisa diatasi. Mereka mengklaim segera mengembalikan demokrasi.

Pernyataan ini membuat pejabat pemerintah takut jika itu datang dari komando militer. Hasimi menuding sejumlah hakim terlibat dalam upaya kudeta. Mereka ditugaskan untuk mengesahkan penggulingan Erdogan.

"Hari itu merupakan malam yang buruk," ujar Murat Karakullukcu, pejabat polisi yang bertugas di markas saat kejadian. "Apa yang ada dalam pikiran kami pertama adalah bagaimana bisa selamat. Kami pun membalas dengan menembaki helikopter dengan senjata kecil."

Erdogan tampil

Kembali ke kantor perdana menteri, kondisi berubah setelah Erdogan secara terpisah tampil langung lewat Iphone pada Sabtu pukul 00.37. Ia meminta agar rakyat turun ke jalan mempertahankan demokrasi. "Ini merupakan momen di saat psikologi terbalik, dan kami yakin akan menang," ujar Hasimi.

sumber : the Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement