Ini bukan kali pertama para pejabat Turki menuduh intelijen AS memberikan bantuan kepada gerakan Gulen. Pada akhir Juli, kantor Jaksa Penuntut Umum Edirne mengeluarkan surat dakwaan yang mengatakan CIA dan FBI memberikan pelatihan bagi para pengikut Gulen.
Pada 25 Juli, surat kabar lokal, Yeni Safak menyatakan, pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS, General John F. Campbell, mantan komandan pasukan NATO di Afghanistan, berada di balik upaya kudeta. Campbell mengirim lebih dari 2 miliar dolar AS kepada Turki melalui Nigeria untuk militer pro kudeta.
Namun, Pemerintah AS membantah hal tersebut. Sekretaris Gedung Puti,h Josh Earnest mengatakan, tuduhan tersebut tidak mendasar.
Hubungan antara Washington dan Ankara memburuk setelah adanya upaya kudeta pada Juli lalu. Bahkan, pejabat pemerintah, termasuk Menteri Tenaga Kerja Turki mengatakan, AS terlibat di dalamnya, meskipun ada penolakan langsung dari Washington.
Turki juga berulang kali mengecam AS karena dianggap melindungi Gulen. AS menolak mengekstradisi Gulen sampai ia terbukti bersalah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
