Jumat 16 Sep 2016 14:43 WIB

Domba Australia untuk Idul Adha di Timteng Diduga Langgar Aturan

Domba Australia.
Foto: abc
Domba Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kelompok Animals Australia telah meminta Departemen Pertanian Australia untuk menyelidiki apa yang mereka yakini sebagai pelanggaran besar terhadap peraturan kesejahteraan hewan di Timur Tengah selama periode Idul Adha.

Kelompok ini mengklaim, domba Australia dijual kepada rumah jagal di Uni Emirat Arab, meski sebelumnya ada banyak keluhan yang dilayangkan ke departemen tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Lyn White dari Animals Australia mengatakan pasar ternak Al Rai di Kuwait masih menjual domba Australia meskipun sebelumnya ada delapan keluhan.

"Domba Australia telah menderita pembantaian ilegal dan brutal di pasar ini setiap tahunnya sejak peraturan diberlakukan, namun para eksportir masih diizinkan untuk mengirim hewan ke wilayah ini selama periode berisiko tinggi tersebut," ujar Lyn White.

Tuduhan pelanggaran di Timteng dan Asia        

Hari Raya Islam yang merayakan akhir musim haji di Makkah dengan penyembelihan kurban, ini berlangsung pada 12 September. Pekan lalu, Ketua Dewan Eksportir Ternak Australia (ALEC) Simon Crean kembali dari perjalanan ke Kuwait, Qatar, Oman dan Uni Emirat Arab (UEA), di mana ia mengunjungi beberapa rumah pemotongan hewan.

Ia mengatakan industrinya termasuk para importir telah menginvestasikan lebih banyak waktu dan usaha dari sebelumnya untuk meminimalkan risiko kesejahteraan hewan yang buruk selama periode keagamaan yang penting tersebut.

Ekspor domba hidup Australia bernilai 228 juta dolar (atau setara Rp 2,28 miliar) pada 2015-16, dengan pasar terbesar di Kuwait, Qatar, Yordania dan UEA.

Kelompok Animals Australia kini menduga pelanggaran telah terjadi di Lebanon, Malaysia, Oman dan UEA. Kelompok ini telah dihubungi sebelum Idul Adha untuk memberi keterangan seputar penyelidikan saat ini. Pertanyaan itu belum terjawab sampai pihak mereka merilis pernyataan pada (15/9).

"Animals Australia melaporkan pelanggaran yang terdeteksi di berbagai pasar Departemen Pertanian di saat informasi masuk ke kami, dan saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh para penyidik dalam rangka merumuskan gugatan hukum," tulis pernyataan kelompok Animals Australia.

Protokol ekspor disebut berjalan

Para eksportir dengan cepat mengutuk pelanggaran itu, dengan CEO ALEC -Simon Westaway -mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa industrinya telah proaktif dalam pelaporan pelanggaran protokol Sistem Jaminan Rantai Pasokan Eksportir (ESCAS).

Ia mengatakan, protocol ESCAS menentukan ternak Australia tak boleh dijual di luar rantai pasokan yang telah disetujui atau ke rumah jagal di fasilitas yang tak memenuhi standar kesejahteraan hewan internasional. "Departemen telah memberitahukan sejumlah kebocoran dan para eksportir akan terus bekerja sama erat dengan staf departemen dalam beberapa hari mendatang," ujar Simon Westaway.

Ia menerangkan, "Para eksportir memiliki staf Australia di lapangan, di pasar kami di Timur Tengah yang mengawasi pengaturan manajemen di fasilitas yang telah disetujui untuk domba Australia selama Idul Adha, sementara staf Australia lain dan staf yang bergerak di cakupan lokal telah memantau pasar lokal untuk mencari domba yang diambil secara ilegal."

Departemen Pertanian Australia selidiki dugaan pelanggaran

Seorang juru bicara Departemen Pertanian Australia mengonfirmasi para eksportir dan kelompok ‘Animals Australia’ telah melaporkan pelanggaran protokol ESCAS di beberapa pasar selama Idul Adha. "Para eksportir dan kelompok ‘Animals Australia’ akan memberikan informasi yang lebih rinci kepada departemen setelah mereka kembali ke Australia," kata juru bicara Departemen Pertanian Australia dalam sebuah pernyataan.

"Investigasi formal akan dimulai ketika bukti diterima. Melalui ESCAS, setiap kejadian, yang dilaporkan oleh industri, pihak ketiga atau ditemukan melalui temuan audit, diselidiki dan di mana masalah ditemukan, eksportir diwajibkan untuk mengatasinya," jelasnya.

Simon mengatakan, industri ekspor meninjau rantai pasokan mereka pada akhir Idul Adha dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah domba Australia diambil secara ilegal dari fasilitas yang disetujui.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/domba-australia-yang-disembelih-di-timteng-dan-asia-saat-idul-a/7850050
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement