Kamis 08 Dec 2016 20:45 WIB

Pabrik Susu di New South Wales Ini Berlakukan Cuti KDRT

Rep: Bronwyn Herbert/ Red:
abc news
Foto: abc news
abc news

Pabrik produk susu asal negara bagian New South Wales ‘Norco’ tengah melakukan reformasi penting yakni memberlakukan cuti karena kekerasan dalam rumah tangga (DV), yang dibayar, bagi karyawan-karyawannya.

Norco adalah salah satu perusahaan manufaktur pertama di pedalaman Australia yang menawarkan cuti khusus kekerasan dalam rumah tangga.

CEO Norco, Brett Kelly, mengatakan, kebijakan ini menyampaikan pesan yang tepat dalam isu sosial yang penting.

"Anda harus menjaga karyawan Anda, dan memiliki lingkungan yang membuat orang bisa merasa aman serta bekerja di perusahaan yang benar-benar peduli adalah hal yang sungguh penting," sebutnya.

Pabrik berbasis koperasi peternakan, yang berusia 121 tahun, ini akan memberikan cuti dibayar selama 3 hari untuk para pekerja yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, agar mereka bisa menjalani pemeriksaan medis, proses hukum, dan hal-hal lainnya.

Serikat Pekerja Manufaktur Australia (AMWU) membantu merundingkan kesepakatan itu bersama dengan serikat pekerja ternak.

Sekretaris AMWU, Tim Ayres, mengatakan, kebijakan itu adalah keputusan penting dan sangat signifikan karena terjadi di sektor manufaktur makanan yang jam kerjanya lebih ketat.

"Hal yang benar-benar penting agar pabrik pengolahan makanan di daerah ini melangkah maju dan membuat cuti ini sebagai kesepakatan bersama mereka, benar-benar penting untuk kota kecil," jelasnya.

Ia menjelaskan, "Perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga merasa sulit untuk mengakses layanan bantuan, mereka seringkali sangat khawatir akan masalah privasi yang muncul karena hal ini terjadi di komunitas pedalaman, dan mereka sering takut untuk mengakses layanan bantuan dan mencari pertolongan yang mereka butuhkan.”

"Ini berarti bahwa pekerja akan memiliki lebih banyak hak, lebih banyak akses ke bantuan tersebut, akan mendukung orang dan mengirim pesan kepemimpinan di masyarakat bahwa kekerasan dalam rumah tangga tidak dapat diterima dalam masyarakat Australia sekarang ini,” lanjut Tim.

"Kita harus berjuang keras untuk memberantasnya dari wilayah kita dan kota-kota kecil kita sebanyak yang dilakukan di kota-kota besar," sambungnya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 18:10 WIB 08/12/2016 oleh Nurina Savitri.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement