Pada 1 Februari 1979 Ayatollah Khomeini kembali ke Iran setelah 15 tahun dalam pengasingan. Ia berpindah dari satu negara ke negara lain karena diusir oleh Kerajaan Shah.
Selama di pengasingan ia berpindah-pindah. Dari Turki ia pindah ke Irak. Namun di Irak, Kerajaan Shah meminta Irak mengusirnya. Lalu ia pindah ke Prancis.
Khomeini merupakan tokoh revolusi Iran sebab kala itu rakyat Iran sudah muak dengan pemerintahan Kerajaan Iran. Kedatangan Khomeini disambut ratusan ribu rakyat Iran di bandara maupun di Teheran.
Sejak awal dia memang tak suka dengan kepemimpinan Shah Mohammed Reza Pahlavi. Ia kemudian banyak belajar berbagai ilmu termasuk belajar teologi di Arak dan kemudian di Qom.
Di Kota Qom ia belajar politik dan membangun kekuatan untuk membangkitkan revolusi Iran melawan Kerajaan Shah.n
Ikuti Whatsapp Channel Republika
