Selasa 14 Mar 2017 11:40 WIB

Penduduk Bali Tolak Jual Tanah untuk Bisnis Donald Trump

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump bersama Hary Tanoe dan istrinya Liliana Tanoe.
Foto: liburankepulaubali.com
Area pertanian di Bali dengan sistem irigasi Subak (ilustrasi)

Tak ditunda

Menurut MNC, pembangunan tidak akan ditunda. MNC juga mengaku proses pembebasan lahan tidak mengalami kendala selain adanya negoisasi dengan pemilik lahan di Bali. "Sejak akuisisi kami di Nirwana pada 2013, kami telah memperluas wilayah ini dan kami akan mempertimbangkan untuk mengakuisisi lebih banyak tanah di masa depan jika ada kesempatan baik. Seperti yang kami lakukan di tempat lain di Indonesia," tulis pernyataan resmi yang dikeluarkan MNC.

Tanoe mengatakan, Trump dan keluarganya tidak akan menanamkan saham di Bali, namun akan memberikan biaya untuk menjalankan operasi. "Peran organisasi Trump adalah untuk mengoperasikan hotel, country club, dan golf saja. Kesepakatan Villa hanya berupa waralaba," kata dia.

Tanoe juga bekerja pada proyek besar Trump lainnya di Lido, Bogor. Dia mengatakan dua proyek ini bernilai di kisaran setengah miliar hingga satu miliar dolar AS. "Ini proyek terbesar di Asia yang dibangun oleh organisasi Trump," katanya.

Namun, proyek dinilai tidak akan berjalan baik jika Trump tidak menghormati tradisi setempat. Menurut Sumaway, penting bagi Trump untuk memahami hubungan spiritual lokal penduduk Bali dengan tanah.

"Ketika kita berbicara tentang tanah di Bali, yang sebagian besar penduduknya beragama Hindu, kita harus tahu bahwa tanah memiliki arti yang sangat besar bagi kami semua. Itu adalah tanggung jawab orang Hindu, untuk melestarikan tidak hanya tradisi, tetapi juga budaya, dan agama," kata Sumaway.

Trump resor direncanakan akan dibangun di samping salah satu situs Hindu yang paling penting di Bali, yaitu kuil Tanah Lot yang berada di sebuah pulau berbatu sekitar 50 meter di lepas pantai. Dengan demikian, setiap pekerjaan yang dilakukan di resor Trump akan diawasi ketat oleh masyarakat Hindu di pulau itu.

"Donald Trump mungkin memiliki tradisi dan budaya yang berbeda, tetapi setelah ia datang ke sini dia perlu mengikuti kita," ungkap Sumaway.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement