Selasa 16 May 2017 18:07 WIB

Sejarah Hari Ini: Perempuan Jepang Pertama yang Taklukkan Gunung Everest

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Pendaki gunung dari Jepang Junko Tabei berhasil menjadi perempuan pertama yang mampu mencapai puncak gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest.
Foto:
Bakteri kolera.

Pada hari ini di 1849 Kota New York mengembangkan rumah sakit yang akan menangani wabah kolera yang menyerang penduduk di kota tersebut. Sebelum rumah sakit itu ada, wabah kolera sudah menewaskan lebih dari lima ribu orang. Wabah itu menjangkit warga kota New York karena kondisi kesehatan yang buruk ditambah lagi dengan New York yang menjadi kota tujuan para imigran dari seluruh dunia.

Pada 1 Desember 1848 sebuah kapal New York tiba dari Prancis. Setelah kapal tiba ditemukan tujuh orang yang meninggal di perjalanan akibat terserang kolera. Akhirnya penumpang yang masih hidup dikarantina di sebuah gudang pabean Staten Island. Dalam sebulan, 60 dari penumpang tersebut pernah mengalami gejala kolera, sedangkan 30 orang meninggal dunia. Sementara yang lainnya memutuskan untuk melarikan diri dari tempat karantina karena takut tertular.

Wabah itu semakin meluas di sekitar New York, seringkali di daerah yang paling kotor dan termiskin di kota itu. Saat itu babi dan anjing berkeliaran di beberapa jalan sambil makan sampah yang dibuang di jalanan dan di gang-gang. Di antara warga kota yang kaya, ada persepsi bahwa orang miskin wajar menderita penyakit tersebut karena tempat tinggal mereka tidak bersih.

Pada musim semi jumlah korban kolera meningkat drastis. Tidak rumah sakit yang bersedia merawat penduduk yang terjangkit kolera, karena  takut tertular. Mereka juga tidak menginginkan ada rumah sakit baru dibangun di dekat mereka. Akhirnya Dewan  Kesehatan kota mulai membangun rumah sakit dua lantai di Orange Street, yang dibangun di atas sebuah kedai pada 16 Mei. 

Namun jumlah penderita terus meningkat dari 35 penderita di Mei menjadi hampir 800 penderita di bulan Juni. Kemudian sebuah bangunan sekolah juga dijadikan rumah sakit untuk menampung pasien. Diperkirakan sebanyak 40 persen pasien adalah imigran Irlandia. Meskipun jumlah pasti tidak dapat diketahui karena banyak orang kaya yang mengubah sertifikat kematian keluarganya untuk menghindari stigma orang-orang di dekat mereka meninggal karena kolera.

Pada musim panas jumlah korban semakin meningkat, seiring dengan banyaknya imigran. Hingga akhir Juli terdapat 2.500 penderita kolera. Hal ini memunculkan masalah baru mengenai pembuangan mayatnya. Kemudian didirikan kuburan massal di Pulau Randall, East River, di timur Manhattan. Orang-orang penunggang kuda yang diharapkan dapat membantu mengangkut mayat-mayat tersebut. Akhirnya dilakukan pembersihan jalanan kota untuk mengatasi wabah ini. Penemuan antibiotik juga menurunkan penularan dan tingkat keparahan penyakit seperti kolera di sebagian besar dunia.

Selanjutnya: Ledakan Bom tak Sengaja Tewaskan 27 Tentara AS

sumber : History
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement