REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, Indonesia selalu konsisten menentang pelanggaran Korea Utara yang melakukan uji coba peluncuran rudal di atas wilayah Jepang dan mendarat di perairan lepas Pantai Hokkaido.
"Posisi Indonesia selalu konsisten bahwa kita tidak ingin melihat satu negara secara konsisten terus menerus melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Retno ditemui di halaman istana kepresidenan, Jakarta pada Selasa (29/8).
Menurut Retno, Indonesia bersama sejumlah negara lain akan melakukan pembahasan mengenai ketidakpatuhan Korea Utara terhadap resolusi DK PBB. Sejumlah menteri luar negeri dan pemimpin negara, jelas Retno, akan melakukan pertemuan dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York pada September 2017.
"Saya yakin 'ssue mengenai masalah Korea Utara ini akan menjadi bahasan di dalam pertemuan di bulan September nanti," ujar Retno.
Pemerintah Indonesia menegaskan tindakan uji coba rudal tersebut bertentangan dengan kewajiban Korea Utara terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, khususnya resolusi 2270 (2016), 2321 (2016), 2356 (2017), dan 2371 (2017).
Indonesia mendesak Korea Utara agar sepenuhnya memenuhi kewajiban internasional, termasuk melaksanakan sepenuhnya resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB. Selain itu, Indonesia menegaskan kembali bahwa stabilitas di semenanjung Korea berarti sangat penting.
Oleh karena itu, Indonesia mengajak semua negara untuk berkontribusi terhadap penciptaan perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea serta juga menahan diri dari berbagai tindakan yang dapat menambah panas situasi di kawasan.