Senin 22 Jan 2018 17:06 WIB

Dua WNI yang Disandera Abu Sayyaf Tunggu Exit Clearance

Penyanderaan WNI jadi pokok pembicaraan Menlu Retno dengan Presiden Duterte.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang berusaha untuk memulangkan dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Hingga kini, ia juga masih mengusahakan membebaskan tiga WNI lain yang masih disandera.

"Tadi pagi sekali saya sudah berkomunikasi dengan otoritas di Filipina. Kita berusaha untuk segera memulangkan (mereka)," kata Retno di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/1).

Pihaknya kini sedang mengusahakan agar kedua WNI itu dapat segera mendapatkan exit clearance dari otoritas Filipina. Itu dilakukan supaya mereka dapat kembali ke Tanah Air secepatnya.

"Dan tadi pagi saya berkomunikasi lagi dengan otoritas Filipina agar exit clearance dapat diberikan sesegera mungkin. Sementara, yang tiga lainnya terus akan kita upayakan," ungkapnya.

Terkait dengan penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf, lanjut Retno, pada saat dirinya bertemu dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada 4 Januari lalu, isu tersebut menjadi pokok bahasan utama mereka. Jadi, semua yang dapat pihaknya upayakan, akan diupayakan untuk dapat segera membebaskan tiga sandera lainnya.

Retno juga menerangkan, dua WNI yang berhasil diselamatkan kini sudah bersama dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Kota Davao, Filipina. Kedua WNI tersebut saat ini dalam kondisi yang sehat.

"Saya sudah sempat berkomunikasi dengan Pak Konjen kita untuk mengecek kesehatan dan sebagainya," lanjut Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement