Selasa 10 Apr 2018 21:33 WIB

Suriah Izinkan Penyelidikan Serangan Senjata Kimia

Sebanyak 60 orang tewas akibat serangan yang diduga memakai senjata kimia.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Ahli dari Turki mengevakuasi korban diduga karena serangan senjata kimia di Idlib, Suriah ke RS setempat di Reyhanli, Turki, 4 April 2017.
Foto: DHA-Depo Photos via AP
Ahli dari Turki mengevakuasi korban diduga karena serangan senjata kimia di Idlib, Suriah ke RS setempat di Reyhanli, Turki, 4 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemerintah Suriah mengundang Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) ke Douma. Hal itu untuk menyelidiki tuduhan serangan kimia di kota Ghouta timur Douma.

Senjata kimia diduga digunakan untuk menyerang pada Sabtu malam (7/4). Menurut Persatuan Organisasi Perawatan Medis serangan itu menewaskan sedikitnya 60 orang, dengan lebih dari 1.000 terluka.

Pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia, membantah terlibat dalam serangan semacam itu. "Suriah ingin bekerjasama dengan OPCW untuk mengungkap kebenaran di balik tuduhan," kata kantor berita SANA, mengutip sumber resmi di Kementerian Luar Negeri.

Pada Senin (9/4), Rusia dan Suriah menawarkan untuk membawa penyelidik OPCW ke Douma. Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB.

Dalam pernyataan Selasa (10/4), pemerintah mengatakan siap menawarkan semua bantuan yang diperlukan untuk membantu OPCW dalam menyelesaikan tugasnya.

"Ini juga menyerukan misi untuk beroperasi dengan cara transparan dan bergantung pada bukti yang kuat dan kredibel," kata pernyataan yang dikutip oleh media pemerintah.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement