Kamis 09 Aug 2018 02:20 WIB

Memopulerkan Wayang Kulit dengan Bahasa Inggris

Pentas wayang kulit dalam Bahasa Inggris digelar di National Gallery of Australia.

Pertunjukan wayang kulit (ilustrasi)
Foto:

Tak kalah menarik adalah pernyataan Manny, siswa kelas 10 Telopea Park School. Menurutnya, pementasan wayang kulit sangat menarik, apalagi musik gamelan yang mengiringi wayang sangat unik dan memiliki ciri khas yang belum pernah ditemui.

Sementara itu, pelajar lainnya yaitu Jessica yang saat ini sedang belajar Bahasa Indonesia, mengaku senang dengan pertunjukan seni Wayang Kulit yang sangat atraktif.

Selama pementasan, dalang Joko Susilo yang juga menjadi dosen tetap di Universitas Otago, Selandia Baru ini kerap melakukan dialog dan interaksi dengan para pelajar di Canberra tersebut agar mereka lebih merasakan sebagai bagian dari pertunjukan wayang.

Salah seorang guru yang hadir, yakni Kirrily McKenzie, mengatakan program pertunjukan wayang untuk murid-murid sekolah sangat bagus guna lebih meningkatkan minat terhadap Bahasa Indonesia.

"Mereka dapat langsung melihat apa yang dipelajari di kelas selama ini tentang wayang kulit," kata pengajar Bahasa Indonesia di Lyneham High School yang pernah menjadi Ketua Asosiasi Pemuda Indonesia-Australia di Canberra.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, Imran Hanafi, yang sejak awal menyiapkan rangkaian pertunjukan wayang kulit di NGA mengatakan bahwa program pengenalan budaya Indonesia di kalangan pelajar Australia terbukti memang sangat efektif dalam mendongkrak minat belajar Bahasa Indonesia.

Apalagi Bahasa Indonesia saat ini menjadi salah satu bahasa asing terfavorit pilihan murid di Australia sehingga KBRI Canberra akan terus mendorong semakin banyak berdirinya Balai Bahasa Indonesia di seluruh Australia.

Selain pertunjukan Wayang Kulit untuk murid-murid sekolah di Australia, KBRI Canberra juga menggelar Workshop Wayang Kulit pada tanggal 31 Juli 2018 dimana sebagian pesertanya adalah para guru Australia pengajar Bahasa Indonesia di Canberra.

Keikutsertaan para guru Bahasa Indonesia tersebut adalah untuk menambah pengetahuan tentang budaya Indonesia yang nantinya akan diterapkan saat mengajar di kelas Bahasa Indonesia agar lebih menarik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement