Ahad 16 Sep 2018 07:00 WIB

Wali Kota London Usulkan Referendum Brexit Kedua

Rencana Brexit dari Perdana Menteri Theresa May belum diterima.

Red: Nur Aini
Wali Kota London Sadiq Khan
Foto: Reuters
Wali Kota London Sadiq Khan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wali Kota London Sadiq Khan mengusulkan agar pemungutan suara rakyat kembali dilakukan atas keanggotaan Inggris di Uni Eropa. Inggris dijadwalkan berpisah dari Uni Eropa, yang disebut dengan Brexit, pada 29 Maret tahun depan.

Sejumlah anggota parlemen, serikat pekerja, serta pemimpin perusahaan semakin menekankan agar rakyat diberi kesempatan untuk menentukan kesepakatan apapun yang dibuat dengan Uni Eropa. Sementara rencana-rencana Brexit Perdana Menteri Theresa masih belum diterima.

May telah berulang kali menepis kemungkinan mengadakan referendum kedua. Referendum pertama diadakan dua tahun lalu yang memutuskan bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa.

Ia mengatakan parlemenlah yang akan melakukan pemungutan suara untuk memutuskan apakah akan menerima kesepakatan akhir. Pendapat Khan yang mendukung referendum kedua itu akan memberikan lebih banyak tekanan kepada pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn untuk juga mendukung ide referendum kedua. Khan adalah salah satu pemimpin senior Partai Buruh.

Partai oposisi Inggris itu dijadwalkan akan memulai konferensinya selama empat hari dalam satu pekan mendatang. Khan, yang menulis di surat kabar Observer pada Ahad (16/9), menyalahkan cara pemerintah menangani perundingan.

Ia juga mengatakan ancaman terhadap standar hidup, perekonomian, dan lapangan kerja terlalu besar jika rakyat tidak diberi kesempatan untuk menentukan.

"Ini berarti bahwa pemungutan suara umum dilakukan terhadap kesepakatan Brexit apapun yang diperoleh pemerintah, atau memutuskan 'tidak sepakat' jika tidak aman, demikian juga dengan pilihan untuk tetap bergabung dengan Uni Eropa," tulisnya di koran tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement