Jumat 28 Sep 2018 12:48 WIB

Abbas Sebut AS Memihak ke Israel, tidak Cocok Jadi Mediator

Abbas menolak rencana perdamaian dengan Israel yang diajukan Amerika Serikat.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Presiden Palestina Mahmud Abbas
Presiden Palestina Mahmud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Palestina Mahmud Abbas menolak menerima Amerika Serikat (AS) sebagai mediator dalam konflik Timur Tengah. Sebelumnya Presiden Donald Trump yang juga berbicara di sidang majelis umum PBB, menjanjikan rencana perdamaian yang 'sangat adil'.

"Palestina tidak bisa menerima peran AS, sebab sejak Presiden Donald Trump menjabat, AS sangat bias dan terlihat sekali memihak Israel," ujar Abbas seperti dikutip laman AFP, Jumat (28/9). Sebelumnya, saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump mengatakan akan mendukung solusi dua negara untuk perdamaian Palestina dan Israel.

Abbas (82 tahun) juga mengecam AS sebab menutup kantor Organisasi Pembebasan Palestina di Washington. Kecaman juga dilakukan karena AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memotong uang bantuan Palestina.

Abbas juga meminta kepada Trump untuk membatalkan pemindahan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem. "Kami menunggu inisiatif perdamaian dan selalu siap untuk perdamaian. Tetapi apa yang dilakukan Trump sepenuhnya bertentangan dengan peran dan komitmen AS untuk perdamaian," ujar Abbas.

Dengan keputusan memindahkan kedubes, menurut Abbas , AS telah mengingkari semua komitmen AS dari pemerintahan sebelumnya dan sudah merusak solusi dua negara. "Sungguh ironis jika AS masih berbicara soal memediasi Palestina dan Israel tetapi sangat bias," kata dia.

Saat berpidato di hari pertama sidang, Trump juga mengatakan akan mengeluarkan rencana AS untuk perdamaian Palestina dan Israel secepatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement