Ahad 20 Jan 2019 05:37 WIB

Sindir Shutdown Trump, Bush Kirim Piza ke Tim Keamanan

Unggahan di media sosial Bush menunjukkan dia membawa makanan ke tim keamanannya.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Israr Itah
Mantan Presiden AS George W Bush memberikan piza kepada staf Secret Service.
Foto: George W. Bush via AP
Mantan Presiden AS George W Bush memberikan piza kepada staf Secret Service.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mantan Presiden AS George W Bush mengirimkan piza secara langsung kepada para staf yang tidak dibayar karena penghentian sementara (shutdown) pemerintah. Unggahan di media sosial Bush menunjukkan dia membawa makanan ke tim keamanannya dari Secret Service AS.

"Sudah waktunya bagi para pemimpin di kedua sisi untuk mengesampingkan politik, berkumpul, dan mengakhiri shutdown ini," tulis Bush di Instagram, Sabtu (19/1).

Shutdown telah memasuki pekan kelima dan merupakan yang terpanjang dalam sejarah AS, seperti dilansir di BBC. Sekitar 800 ribu staf federal AS ada di rumah atau bekerja tanpa bayaran selama kebuntuan politik terkait pendanaan untuk dinding perbatasan yang diusulkan Trump.

Ini termasuk sekitar 6.000 staf Secret Service, sekitar 85 persen di antaranya dilaporkan masih bekerja hingga shutdown. Pengiriman piza oleh Bush dilakukan setelah Ketua DPR Nancy Pelosi meminta Presiden Trump untuk menunda pidato tahunan State of the Union dengan alasan keamanan.

Secret Service 'lumpuh' oleh kurangnya dana, Pelosi menulis dalam sebuah surat. Ia beralasan harus menyampaikan pidato secara tertulis mengingat kebutuhan keamanan yang besar untuk acara tersebut.

Presiden Trump menghentikan perjalanan yang direncanakan Ketua Senat ke Brussels dan Afghanistan dua hari kemudian, menyangkal dia menggunakan pesawat militer.

"Akan lebih baik jika Anda berada di Washington bernegosiasi dengan saya," tulis Trump.

Sikap mantan Presiden Bush datang setelah pengawas lalu lintas udara Kanada mengirimkan ratusan piza ke rekan-rekan mereka melintasi perbatasan untuk membantu selama shutdown.

Sementara Presiden Trump menggelar pesta lebih dari 300 burger di Gedung Putih, karena kurangnya staf katering di tengah shutdown. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement