REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Otoritas Palestina menuduh pasukan keamanan yang berafiliasi dengan Hamas menghalangi pekerjaan pegawainya di persimpangan Kerem Shalom di Jalur Gaza. Dalam sebuah pernyataan, pihak berwenang mengatakan, pasukan keamanan Hamas menolak karyawannya masuk ke terminal tanpa alasan yang jelas.
"(Namun) pekerjaan tersebut telah dilanjutkan di persimpangan setelah absen dua jam," demikian pernyataan tersebut seperti dilansir dari Anadolu Agency, Senin (11/2).
Kantor berita resmi Wafa, mengutip sumber lokal di terminal, mengatakan personel Hamas telah memprovokasi pegawai Otoritas Palestina itu dan mencegah mereka masuk ke persimpangan. Hingga kini tidak ada komentar dari Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, atas tudingan itu.
Sumber keamanan di Gaza mengatakan, pasukan keamanan telah memeriksa kartu identitas pegawai Otoritas Palestina sebagai bagian dari prosedur rutin. "Sejumlah pegawai tidak memiliki ID yang menyebabkan mereka ditahan selama beberapa waktu sampai memverifikasi identitas mereka," kata sumber itu.
Kerem Shalom adalah satu-satunya persimpangan komersial Gaza yang berfungsi. Bulan lalu, Otoritas Palestina menarik para pegawainya di persimpangan Rafah antara Gaza dan Mesir untuk memprotes apa yang disebutnya sebagai penumpasan Hamas terhadap para anggotanya di wilayah Palestina.
Kancah politik Palestina tetap sangat terpolarisasi sejak pertengahan 2007, ketika Hamas mengambil kendali atas Jalur Gaza setelah menyapu pemilihan legislatif satu tahun sebelumnya. Fatah, yang menjalankan Otoritas Palestina dengan basis di Ramallah, telah mempertahankan kontrol administratif parsial di Tepi Barat yang diduduki Israel.