Rabu 27 Feb 2019 10:23 WIB

Serang Pakistan, India Klaim Tewaskan 300 Milisi

Pakistan menyebut India hanya mengebom wilayah hutan, tak ada kerusakan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Seorang perempuan di Mumbai, India menawarkan permen ke aparat kepolisian sebagai bentuk perayaan terhadap laporan dijatuhkannya hulu ledak dari pesawat India di daerah teritorial Pakistan, Selasa (26/2).
Foto: AP
Seorang perempuan di Mumbai, India menawarkan permen ke aparat kepolisian sebagai bentuk perayaan terhadap laporan dijatuhkannya hulu ledak dari pesawat India di daerah teritorial Pakistan, Selasa (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mengklaim serangan udara telah menewaskan sebagian besar gerilyawan di kamp basis teror di daerah Balakot, Pakistan. Pemerintah India menyatakan, serangan udara menghantam sebuah kamp pelatihan milik Jaish e Mohammad (JeM).

"Keberadaan fasilitas pelatihan itu mampu melatih ratusan gerilyawan dan tidak akan bisa berfungsi tanpa sepengetahuan otoritas Pakistan," ujar Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale, Kamis (27/2).

Baca Juga

Pemerintah India menyatakan, sekitar 300 gerilyawan tewas dalam serangan udara tersebut. Pesawat tempur juga telah melakukan perjalanan sejauh 80 kilometer di Pakistan. Serangan udara tersebut dilakukan karena intelijen India mempunyai informasi bahwa kelompok JeM akan melakukan lebih banyak serangan.

Sementara itu, Pemerintah Pakistan menolak klaim India tersebut. Mereka menyatakan, pesawat tempur India menjatuhkan bom di daerah berhutan dan tidak menimbulkan korban maupun kerusakan.

Di sisi lain, penduduk desa di dekat Balakot tidak bisa tidur nyenyak akibat serangan udara tersebut. Salah satu penduduk, Mohammad Ajmal mengatakan, banyak pohon tumbang dan bangunan rusak akibat serangan udara tersebut.

"Kami melihat pohon-pohon tumbang dan satu rumah rusak, selain itu terdapat empat cekungan bekas bom itu dijatuhkan," kata Ajmal.

Serangan udara tersebut telah meningkatkan ketegangan antara kedua negara. Serangan yang dilancarkan India merupakan buntut dari aksi bom bunuh diri yang terjadi Pulwama, Kashmir, sekitar dua pekan lalu. Insiden itu menyebabkan sedikitnya 44 paramiliter India tewas.

Komite Keamanan Nasional (NSC) Pakistan menyatakan akan merangkul para pemimpin global untuk membongkar kebijakan India yang tidak bertanggung jawab.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan, Pakistan akan segera merespon tindakan India tersebut. "Pada waktunya Pakistan akan merespon agresi India ini," kata Khan.

Di sisi lain, rumah sakit di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan telah diperintahkan untuk menyediakan ruang perawatan untuk kepentingan nasional. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Farooq Jameel mengatakan, semua rumah sakit di provinsi tersebut berstatus siaga tinggi karena situasi konflik yang makin mengkhawatirkan.

"Kami menempatkan semua rumah sakit dalam siaga tinggi, karena situasi saat ini di perbatasan. Kami telah memberikan arahan kepada semua kepala rumah sakit untuk bersiap menghadapi segala jenis keadaan darurat," ujar Jameel.

Balakot merupakan sebuah kota di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, yang berada 50 kilometer dari Line of Control (LoC). LoC merupakan perbatasan de facto antara India dan Pakistan yang telah berperang tiga kali sejak merdeka dari pemerintahan kolonial Inggris pada 1947.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement