Jumat 01 Mar 2019 16:15 WIB

India Larang Partai Jamaat-e-Islami di Kashmir

India telah menangkap sekitar 300 pemimpin dan aktivis JeI.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan Berdarah Kashmir.
Foto: Reuters/Indiantimes
Serangan Berdarah Kashmir.

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW DELHI -- India telah melarang partai politik Islam yang berbasis di Kashmir, Jamaat-e-Islami (JeI), selama lima tahun pada Kamis (28/2). Partai tersebut dituding mendukung kelompok militan di wilayah Kashmir yang menjadi jantung konflik dengan Pakistan.

Kementerian Dalam Negeri India mengatakan JeI mendukung gerakan pemisahan diri dari India. Jika tak diatasi, pemerintah khawatir JeI dapat menimbulkan masalah bagi negara.

Baca Juga

"Jika kegiatan JeI yang melanggar hukum tidak segera diatasi dan dikendalikan, kemungkinan akan meningkatkan kegiatan subversif, termasuk upaya untuk mengeluarkan ISIS dari wilayah Uni India dengan mengganggu kestabilan pemerintah yang didirikan oleh hukum," kata Kementerian Dalam Negeri India dalam sebuah pernyataan.

Seorang perwira polisi India mengatakan, otoritas negara tersebut telah menangkap sekitar 300 pemimpin dan aktivis JeI dalam beberapa hari terakhir. Mereka adalah orang-orang yang dituduh mempropagandakan agar Kashmir memerdekakan diri dari India.

Belum ada pernyataan resmi dari JeI terkait pelarangan oleh pemerintah. Namun ini adalah ketiga kalinya India melarang kegiatan partai tersebut.

JeI dibentuk pada 1942. Partai tersebut telah berpartisipasi dalam pemilu India selama lebih dari dua dekade sebelum terlibat dalam konflik separatis setelah awal militansi Kashmir pada 1989.

Saat ini Kashmir tengah dibekap ketegangan antara India dan Pakistan. Hal itu terjadi setelah insiden bom bunuh diri di wilayah tersebut dua pekan lalu. Sebanyak 44 anggota militer India tewas dalam kejadian itu.

India menuding Pakistan terlibat dalam merancang serangan tersebut. Tuduhan itu segera dibantah oleh Islamabad. India kemudian melancarkan serangan udara ke Kashmir dan mengklaim berhasil menewaskan sekitar 200 anggota kelompok milisi di sana.

Pada Rabu lalu, Pakistan mengatakan telah menembak jatuh dua jet tempur India yang melewati Garis Kontrol Kashmir (LoC) yang menjadi perbatasan de facto kedua negara. Satu pilot Angkatan Udara India ditangkap dan ditahan.

Kejadian itu semakin memperkeruh hubungan antara India dan Pakistan. Namun Pakistan mengatakan siap memulangkan pilot India. Hal itu sebagai pertanda bahwa Islamabad tak menghendaki eskalasi lebih lanjut dengan New Delhi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement