Jumat 01 Mar 2019 07:41 WIB

Proposal Denuklirisasi Korea Utara Ditolak AS

Korea Utara menyebut proposal denuklirisasi mereka realistis.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-un bertemu di Vietnam, 27 Februari 2019
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-un bertemu di Vietnam, 27 Februari 2019

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho mengatakan, Korut membuat proposal realistis pada pertemuan puncak antara pemimpinnya, Kim Jong-un, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Namun, Washington bersikeras Pyongyang mengambil satu langkah lagi di luar pembongkaran kompleks nuklir, Yongbyon.

Menteri Ri mengatakan pada konferensi pers, Pyongyang telah menawarkan untuk secara permanen membongkar semua produksi bahan nuklirnya, termasuk plutonium dan uranium yang diamati oleh para ahli Amerika. Ri menambahkan, Korut meminta Washington memberikan sanksi parsial, tidak sepenuhnya, dan ini bertentangan dengan klaim Trump sebelumnya.

Baca Juga

Trump mengatakan, ia telah meninggalkan perjanjian nuklir di Hanoi pada Kamis, karena tuntutan yang tidak dapat diterima dari pemimpin Korut untuk mencabut sanksi yang dipimpin AS. Trump dan Kim gagal mencapai kesepakatan perihal denuklirisasi semenanjung Korea dalam pertemuan keduanya di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2).

Sebelumnya, baik Trump dan Kim menyatakan harapan mereka bagi kemajuan dalam meningkatkan hubungan kedua negara. Hal itu terutama terkait dengan isu kunci denuklirisasi dalam pertemuan yang ditunggu-tunggu sejak tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement