Ahad 10 Mar 2019 19:44 WIB

Saksi Lihat Ethiopian Airlines yang Jatuh Meledak Hebat

Operasi pencarian dan penyelamatan digelar di sekitar lokasi kecelakaan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Indira Rezkisari
CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, melihat puing-puing dari pesawat yang meledak tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, Etiopia, Ahad (10/3).
Foto: Facebook Ethiopian Airlines via AP
CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, melihat puing-puing dari pesawat yang meledak tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, Etiopia, Ahad (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ADABA -- Pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh tak lama setelah lepas landas dilaporkan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Maskapai ini mengatakan, terdapat 149 penumpang dan delapan kru pesawat dalam penerbangan ET302 dari ibukota Etiopia, Addis Ababa, tujuan Nairobi, Kenya, tersebut.

Kecelakaan itu terjadi pukul 08.44 waktu setempat, enam menit setelah pesawat jenis Boieng 737 Max-8 itu lepas landas. Kendati begitu, belum jelas apa yang menyebabkan pesawat mengalami kecelakaan. Pihak maskapai menambahkan, para penumpang berasal dari 33 kebangsaan yang berbeda.

Baca Juga

Seorang saksi mata di tempat kejadian mengatakan kepada BBC, ada kebakaran hebat saat pesawat menabrak tanah.  

"Ledakan dan api begitu kuat sehingga kami tidak bisa mendekatinya. Semuanya terbakar. Ada empat helikopter di lokasi sekarang," kata seorang saksi yang namanya tidak disebutkan, seperti dilansir dari BBC, Ahad (10/3).

Dalam pernyataan sebelumnya, maskapai ini mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan tengah dilakukan di dekat lokasi kecelakaan di sekitar kota Bishoftu, yang berjarak 60 km tenggara ibu kota. "Staf Ethiopian Airlines akan dikirim ke lokasi kecelakaan dan akan melakukan segala kemungkinan untuk membantu layanan darurat," kata pernyataan maskapai.

Pesawat jenis Boeing 737 Max-8 ini baru diluncurkan pada 2016. Pesawat ini ditambahkan ke armada Ethiopian Airlines pada Juli 2018 lalu.

Maskapai Ethiopian Airlines terbang ke banyak tujuan di Afrika. Mengutip BBC, maskapai ini dikenal memiliki reputasi yang baik dalam keselamatan penerbangan. Meskipun, pada 2010 salah satu pesawat dari maskapai tersebut pernah jatuh di Laut Mediterania tak lama setelah meninggalkan Beirut. Insiden itu menewaskan 90 orang di dalamnya.

Catatan kematian tertinggi dari kecelakaan pesawat maskapai ini pernah terjadi pada November 1996. Pesawat mengalami kecelakaan saat mengalami pembajakan dalam penerbangan dari Addis Ababa ke Nairobi.

Salah satu mesin kapal terbang tersebut berhenti ketika bahan bakarnya habis. Meskipun pilot mencoba melakukan pendaratan darurat, namun pesawat akhirnya menabrak terumbu karang di Samudera Hindia. Insiden itu menewaskan 123 dari 175 penumpang di dalamnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement