Rabu 13 Mar 2019 07:55 WIB

AS Minta Warganya Tinggalkan Venezuela

Amerika akan menarik semua staf kedutaan dari Venezuela akhir pekan ini.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan, warga Amerika di Venezuela harus lebih mempertimbangkan meninggalkan negara itu. Pejabat juga berusaha memfasilitasi pengaturan perjalanan bagi warga AS, yang ingin pergi dari situasi yang semakin berbahaya dan tidak stabil di Caracas.

"Kami sedang mengejar semua opsi yang memungkinkan untuk mengamankan opsi perjalanan bagi warga AS," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri, dilansir di USA Today, Rabu (13/3).

Baca Juga

Palladino membuat pernyataan beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengumumkan Amerika akan menarik semua staf kedutaan AS yang tersisa dari Venezuela akhir pekan ini. Pompeo mengatakan, kondisi di Caracas mengerikan dan mengancam keselamatan diplomat Amerika.

Venezuela telah mengalami pemadaman listrik besar-besaran sejak Kamis pekan lalu. Kondisi ini memperburuk krisis ekonomi yang sudah tidak stabil dan kekurangan pangan yang merajalela.

"Keputusan ini mencerminkan situasi yang memburuk di Venezuela, serta kesimpulan bahwa kehadiran staf diplomatik AS di kedutaan telah menjadi kendala pada kebijakan AS," kata Pompeo dalam pernyataan.

Terkait pernyataan Pompeo, diplomatik Amerika di Venezuela mewakili kendala kebijakan AS, telah memicu spekulasi baru tentang kemungkinan intervensi militer AS. Sebuah langkah yang disebutkan Presiden AS, Donald Trump berulang kali merupakan pilihan yang kemungkinan akan diambil.

Pada briefing Selasa sore, Utusan Khusus AS untuk Venezuela Elliott Abrams, tidak mengatakan bagaimana kebijakan AS terhambat dengan memiliki staf kedutaan di Caracas. Ketika ditanya apakah itu petunjuk aksi militer Amerika di Venezuela, Abrams menyampaikan, "Tidak ada yang berubah. Kami terus mengatakan, karena itu benar, semua opsi ada di atas meja".

Abrams mengungkapkan, Pompeo membuat keputusan menarik staf kedutaan AS yang tersisa Senin malam, karena kekhawatiran mereka akan kehabisan air dan bahan bakar sebab generator telah digunakan untuk listrik selama pemadaman massal.

"Saya tidak percaya kedutaan pada saat ini terhubung ke sistem air, jadi ada pertanyaan tentang bagaimana Anda mendapatkan air bersih," kata Abrams.

Ia melanjutkan, jika kedutaan kehabisan listrik, para diplomat tidak akan lagi dapat berkomunikasi dengan para pejabat di Washington. Namun, ia tidak bisa mengungkapkan jumlah diplomat Amerika yang ditempatkan di Venezuela. Dia mengatakan mereka akan kembali ke Washington pada akhir pekan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement