Jumat 08 Feb 2019 12:47 WIB

Presiden Brasil Bolsonaro Menderita Radang Paru-Paru

Bolsonaro dirawat di rumah sakit.

Red: Nur Aini
Jair Bolsonaro memenangkan pemilihan presiden Brasil
Foto: AP Photo/Silvia Izquierdo, File
Jair Bolsonaro memenangkan pemilihan presiden Brasil

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro menderita radang paru-paru setelah diketahui dirawat di rumah sakit. Meski demikian cicitan di akun Twitter pemimpin sayap kanan itu mengatakan, Bolsonaro "sehat."

Bolsonaro melakukan operasi pada 28 Januari untuk mengeluarkan kantong kolostomi setelah dia ditusuk saat berkampanye menjelang pemilihan Brasil tahun lalu.

Pada awalnya, Bolsonaro harus rawat inap di rumah sakit selama 10 hari. Pekan ini, juru bicaranya mengatakan, dia akan tetap dirawat di rumah sakit setidaknya sampai 11 Februari karena mengalami demam dan komplikasi lainnya.

Cicitan di profil Twitter Bolsonaro mengatakan: “Berhati-hatilah untuk tidak menjadi sensasional. Kami sangat santai, sehat, dan tetap stabil," tulis cicitan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (7/2)) waktu setempat, Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo mengatakan, bahwa dokter telah menyesuaikan dosis antibiotik Bolsonaro setelah ia demam pada Rabu malam.

Juru bicara kepresidenan Otavio Rego Barros mengatakan pada konferensi pers bahwa presiden berada dalam perawatan semi intensif. Dia mengatakan, Bolsonaro mengalami demam 38 derajat Celcius pada Rabu. "Presiden mengalami pneumonia bakteri," kata dia.

Laman BBC mengatakan, Bolsonaro terus melakukan latihan pernapasan dan penguatan otot. Barros juga mengatakan presiden masih melakukan diet cair dan sangat berharap untuk makan steak dan keripik ketika penyakitnya sudah berakhir.

Presiden berusia 63 tahun itu diperiksa di rumah sakit pada 27 Januari untuk persiapan operasi. Kantung kolostomi adalah kantong kecil yang digunakan untuk mengumpulkan limbah dari tubuh ketika sistem pencernaan tidak lagi berfungsi sebagai akibat dari penyakit, cedera, atau masalah lainnya.

Jika presiden tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka Wakil Presiden Brasil Hamilton Mourao, seorang pensiunan jenderal yang telah berselisih dengan Bolsonaro karena sejumlah masalah, akan mengambil alih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement