REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar kabar Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan massal di masjid Christchurch, Selandia Baru, saat shalat Jumat (15/3) meninggal dunia. Korban diketahui merupakan seorang seniman asal Padang, Sumatra Barat, Zulfiman Syah dan puteranya yang masih berumur dua tahun.
Kabar tersebut dibantah oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington. Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia, Arrmanatha Nasir menegaskan berita itu merupakan berita bohong.
"Ini tidak benar," kata Arrmanatha yang akrab disapa Tata melalui group Whatsapp
Kemenlu, Sabtu (16/2).
Tata mengatakan, korban bersama anaknya masih dalam perawatan. Bahkan, KBRI Wellington baru saja menjenguk korban yang dirawat di Intensive Care Unite (ICU) Christchurch bersama dengan putranya.
"Dubes RI Wellington tadi sudah bertemu yang bersangkutan di rumah sakit," jelas Tata.
Sebelumnya beredar kabar bohong mengenai Zulfiman Syah, yang menyebut telah meninggal dunia. Berikut isi pesan tersebut.
"Telah berpulang ke Rahmatullah
Putra terbaik pesisir selatan (seniman) Zul firman syah
Alumni SMA NEGERI 1 PAINAN.94. Sumbar
Berasal dari suratih Taratak
Dalam insiden penembakan jemaah sholat Jum'at tgl 15 Maret 2019 korban meninggal 40 orang dan luka luka 48 orang di Negara Selandia baru. Wni yang semula selamat akhirnya meninggal,"