Selasa 19 Mar 2019 06:05 WIB

Jejak Teroris Christchurch di Youtube

Video terkait perayaan aksi brutal di Christchurch sulit terdeteksi dan tersaring.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Teguh Firmansyah
Proses evakuasi korban penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru
Foto: EPA
Proses evakuasi korban penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Platform berbagi video Youtube masih bekerja keras untuk menghapus berbagai video kekerasan yang memuat aksi penembakan masjid di Christchurch. Namun tampaknya video-video terkait aksi brutal tersebut sulit terdeteksi dan tersaring oleh Youtube.

Sky News menemukan beberapa video dukungan terhadap aksi penembakan masjid di Christchurch masih bertengger aman di Youtube. Salah satu video tersebut menampilkan adegan penembakan masjid di Chrischurch dalam versi permainan anak-anak Minecraft.

Baca Juga

Video-video tanpa senjata yang menunjukkan perayaan terhadap aksi penembakan tersebut masih bisa ditemukan di Youtube. Beberapa video yang memuat gambar para korban penembakan masjid di Christchurch juga masih bisa diakses pada laman Youtube.

"Kami turut berduka atas tragedi mengerikan hari ini di Selandia Baru. Mohon diketahui kami sedang bekerja dengan waspada untuk menghapus semua video rekaman kekerasan," tulis akun Twitter resmi Youtube beberapa saat setelah aksi penembakan terjadi.

Kemunculan video-video dukungan ini merupakan buntut dari komentar yang ditinggalkan oleh pelaku penembakan pada sebuah forum sayap kanan ekstrem. Dalam forum tersebut, pelaku meminta dukungan dari para pendukungnya melalui penyebaran meme atau konten lainnya.

"Tolong lakukan bagian Anda dengan menyebarkan pesan saya, membuat meme dan membuat unggahan konyol seperti yang biasa Anda lakukan," tulis pelaku penembakan dalam forum tersebut seperti dilansir Sky News.

photo
Seorang warga mengambil gambar lilin untuk mengenang korban penembakan di luar Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Senin (18/3/2019).

Ahli menilai kemunculan meme hingga referensi-referensi yang dibuat atas ajakan pelaku menunjukkan bahwa penganut sayap kanan ekstrem menggunakan propaganda dalam budaya untuk meradikalisasi generasi muda.

Menurut Jacob Davey dari ISD, meme merupakan material yang paling efektif dan cepat untuk dibagikan. Alasannya, meme memang diciptakan untuk dibagikan dari satu orang ke orang lainnya. "Ini merupakan sebuah keputusan strategis untuk mencoba dan menyiarkan ideologi mereka," terang Davey.

Saat pertama kali dihubungi. seorang juru bicara Youtube tidak bisa memberikan respon langsung kepada Sky News. Namun beberapa waktu setelahnya, juru bicara tersebut menatakan bahwa video-video dukungan terhadap aksi penembakan masjid di Christchurch sudah dihapus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement