Senin 18 Mar 2019 09:39 WIB

Kisah Zulfrimansyah Jadi Tameng untuk Selamatkan Anaknya

Zulfirmansyah menjadi korban penembakan di Masjid Linwood.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Yusni (71) memperlihatkan foto anaknya Zulfirmansyah, salah seorang korban penembakan di Selandia Baru, di kediamannya di Padang, Sumbar, Sabtu (16/3/2019).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Yusni (71) memperlihatkan foto anaknya Zulfirmansyah, salah seorang korban penembakan di Selandia Baru, di kediamannya di Padang, Sumbar, Sabtu (16/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Sosok Zulfirmansyah sedang menjadi buah bibir di Selandia Baru. Dalam peristiwa penembakan di Christchurch pada Jumat pekan lalu, dia maju di depan putranya Averroes agar terhindar dari berondongan tembakan. Dia merelakan tubuhnya menjadi tameng demi keselamatan anaknya.

Zulfirmansyah adalah salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan di Masjid Linwood, Christchurch. Ketika kejadian, dia melindungi anaknya dari rentetan tembakan yang dilepaskan Brenton Tarrant.

Baca Juga

Beberapa peluru bersarang di tubuhnya. Sementara Averroes yang masih balita hanya menderita luka ringan akibat terkena pecahan peluru.

"Suami saya melindungi putra kami selama serangan di Linwood Islamic Centre, yang membuatnya menerima sebagian besar peluru dan luka yang jauh lebih kompleks daripada putra kami," kata Alta Marie, istri Zulfirman kepada New Zealand Herald, dikutip Daily Mail.

Menurut Alta, putranya telah pulih. Sementara suaminya harus menjalani operasi eksplorasi dan rekonstruktif ekstensif. Kendati demikian, kondisinya mulai stabil.

photo

"Sementara dia masih di unit perawatan intensif pada tahap ini, dia akan dipindahkan ke bangsal umum kapan pun dianggap tepat. Sementara jalan menuju pemulihan akan lama, kondisinya baru akan membaik sejak dia tiba di rumah sakit kemarin," ujar Alta.

Menurut dia, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya telah menjenguk suaminya. Kunjungan tersebut bermakna karena membangkitkan semangatnya.

Pada sebuah laman penggalangan dana yang dibuat oleh seorang temannya, Zulfirmansyah disebut sebagai seniman pekerja keras yang berbakat. Dia mengajak masyarakat memulihkan keadaannya dan keluarganya yang tinggal dengan damai di Selandia Baru.

Sedikitnya 50 orang telah dilaporkan tewas akibat insiden penembakan di Christchurch pada Jumat pekan lalu. Lebih dari 30 korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement