Rabu 20 Mar 2019 14:04 WIB

Menlu Selandia Baru: Ini Masa Sulit Bagi Kami

Selandia Baru mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga WNI korban penembakan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan pertemuan bilateral dengan DPM Selandia Baru Winston Peters usai membuka pertemuan High-Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation (HLD-IPC) di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, (20/03).
Foto: Dok Setwapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan pertemuan bilateral dengan DPM Selandia Baru Winston Peters usai membuka pertemuan High-Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation (HLD-IPC) di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, (20/03).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengucapkan belasungkawa mendalam kepada korban meninggal dunia Warga Negara Indonesia (WNI) atas penembakan di Masjid Al Noor, Christchruch, Selandia Baru langsung di hadapan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla dan beberpa media Indonesia. Dia menyebut Selandia Baru tengah mengalami masa sulit.

"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga Pak Lilik, dan dua WNI lainnya yang terluka yang kini masih di rumah sakit," ujar Menlu yang sekaligus menjabat wakil Perdana Menteri Selandia Baru di sela Pertemuan High Level Dialogue Indo Pasific Cooperation di Fairmont, Jakarta, Rabu (20/3).

Baca Juga

 

Peters mengatakan, pihak Selandia Baru mengupayakan upaya semaksimal mungkin untuk mendukung seluruh keluarga korban, termasuk kehadiran langsung dirinya ke Indonesia. "Kejadian penembakan yang terjadi merupakan pukulan keras bagi kami, ini adalah masa sulit bagi kami," kata dia.

 

Penembakan oleh tersangka yang Selandia Baru tak mau sebut namanya itu, telah membuat 50 korban meninggal dunia pada Jumat (15/3) lalu. "Keadaan itu mengubah kami selamanya dan terjadi sangat cepat," katanya.

 

"Yang saya tahu, pelaku melakukannya sendiri. Kami sedang mencari tahu, tapi itu tindakan yang tidak masuk akal," Peters menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement