Kamis 21 Mar 2019 09:52 WIB

Klub Motor Bakal Jaga Shalat Jumat di Selandia Baru

Klub motor akan melakukan penjagaan untuk melindungi umat Islam.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Geng motor di Selandia Baru.
Foto: Stuff/Don Scott
Geng motor di Selandia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHRUCH -- Klub pengendara motor berjanji untuk berjaga-jaga di luar masjid-masjid Selandia Baru saat umat Islam shalat Jumat, Jumat (22/3) setelah penembakan di Christchurch terjadi pekan lalu.

Klub-klub motor seperti The Mongrel Mob, King Cobra, dan The Black Power telah berjanji melindungi komunitas Muslim lokal mereka di seluruh negeri. Tindakan ini dilakukan setelah sebelumnya 50 orang tewas dan 50 lainnya cedera dalam serangan pada 15 Maret.

Baca Juga

Presiden Waikato Mongrel Mob, Sonny Fatu menawarkan untuk melindungi Masjid Jamia di Hamilton. "Kami akan mendukung dan membantu saudara-saudari Muslim kami selama mereka membutuhkan kami," kata Fatu, dilansir di Bussiness Insider, Kamis (21/3).

Frau menjelaskan bagaimana The Mongrel Mob dihubungi oleh perwakilan yang mengatakan anggota komunitas Muslim takut melaksanakan shalat Jumat. "Pertanyaannya adalah apakah kita bisa menjadi bagian dari jaring pengaman bagi mereka untuk memungkinkan mereka berdoa dengan damai tanpa rasa takut," ujar Fatu.

Ia mengungkapkan, komunitasnya tentu akan melakukan penjagaan untuk melindungi umat Islam. Mereka juga akan mengenakan pakaian yang sesuai.

"Kami tidak akan dipersenjatai. Kami dengan aman mengamankan perimeter yang terjaga keamanannya, dengan anggota masyarakat lainnya untuk memungkinkan mereka merasa nyaman," kata dia.

Kepala Asosiasi Muslim Waikato Asad Mohsin mengatakan, ia menghargai dukungan yang diterima dari berbagai kalangan masyarakat, berbagai minat, dan kepribadian. "Itu semua memberi kita kekuatan untuk mengatasi kesedihan yang kita alami," ujar Mohsin.

Mohsin mengungkapkan, jamaah Muslim akan menyambut mereka untuk datang ke masjid. "Mereka merupakan bagian dari kami karena kami adalah bagian dari mereka. Islam itu inklusif, bebas dari penilaian, kami tidak melihat anggota geng, seperti yang kami lihat," kata Mohsin.

Ia mengatakan, umat Islam menghargai mereka sebagai manusia dan begitu juga sebaliknya, komunitas tersebut menghargai masyarakat Muslim. "Tidak ada ketakutan, dan kami tidak takut. Mereka tidak harus berdiri di luar masjid, mereka bisa masuk ke dalam, tepat di belakang tempat khutbah diberikan," ucap Mohsin.

Anggota geng The King Cobra juga memberikan penghormatan kepada anggota senior masjid Al-Masjid Al-Jamie di Ponsonby pada Sabtu lalu. Mongrel lainnya juga menunjukkan dukungan mereka di seluruh negeri, termasuk cabang Aotearoa yang memberikan penghormatan di sekolah Hagley College di Christchurch. Bahkan salah satu bagian geng Australia dilaporkan telah berpatroli di sebuah masjid di Sydney.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement