Jumat 22 Mar 2019 21:11 WIB

Dua Personel AS Tewas dalam Operasi Militer di Afghanistan

AS masih menyembunyikan identitas dan lokasi tewasnya.

Rep: Fergi nadira / Red: Nashih Nashrullah
Tentara AS di Afghanistan
Foto: Reuters
Tentara AS di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL –  Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, dua anggota tentara AS tewas dalam operasi di Afghanistan, Jumat (22/3).

Berdasarkan kebijakan Kementerian Pertahanan AS, nama-nama anggota yang terbunuh dalam aksi tidak dirilis hingga pemberitahuan ke anggota keluarga terdekat.

Baca Juga

Laman The Guardian menuliskan pernyataan Kementerian Pertahanan AS tersebut tidak merinci lokasi pertempuran dan menyebut identitas prajurit yang bertempur. 

Di Afghanistan, terdapat sekitar 14 ribu personel militer AS yang mendukung pasukan Afghanistan melawan Taliban yang bangkit kembali dan kini menguasai hampir separuh negara. 

Mereka juga mencari afiliasi ISIS yang telah memperluas jejaknya di Afghanistan bahkan ketika kekhalifahan yang diproklamirkannya sendiri telah runtuh di Suriah dan Irak.

Laporan pemerintah AS dan Nato setidaknya 65 kematian militer AS sejak Januari 2015. Perang telah mengambil korban yang jauh lebih besar pada pasukan keamanan Afghanistan dan warga sipil.  

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, berbicara di Forum Ekonomi Dunia pada Januari, mengatakan bahwa sekitar 45 ribu pasukan keamanan Afghanistan terbunuh sejak dia menjabat pada September 2014, yang rata-rata mencapai 849 korban jiwa per bulan.

Pada Februari, Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat, rekor sebanyak 3.804 warga sipil Afghanistan terbunuh tahun lalu sebab serangan udara oleh pasukan pimpinan AS dan lebih banyak lagi bom bunuh diri.

Di Afghanistan pula kekerasan tiada henti terjadi meskipun gerilyawan Taliban telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan para pejabat AS tentang penyelesaian damai. 

Pembicaraan terakhir berakhir bulan ini dengan kedua belah pihak mengutip adanya kemajuan, tetapi tidak ada kesepakatan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 17 tahun tahun tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement