Sabtu 23 Mar 2019 14:26 WIB

Rasa Haru Saat Masjid di Christchurch Kembali Dibuka

Korban-korban selamat menjadi yang pertama memasuki masjid.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
CHRISTCHURCH. Orang-orang berkumpul di Haley Park untuk melaksanakan March for Love sebagai penghormatan pada korban terorisme di Christchurch, Selandia Baru, Sabtu (23/3) waktu setempat.
Foto: AP Photo/Mark Baker
CHRISTCHURCH. Orang-orang berkumpul di Haley Park untuk melaksanakan March for Love sebagai penghormatan pada korban terorisme di Christchurch, Selandia Baru, Sabtu (23/3) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Bau cat baru sangat kentara, ketika dua masjid di Christchurch, Selandia Baru dibuka, Sabtu (23/3). Dua masjid yang menjadi saksi aksi terorisme pada Jumat pekan lalu, mulai dibuka hari ini.

Korban-korban selamat menjadi yang pertama memasuki masjid. Mereka masuk, melaksanakan salat dan memanjatkan doa bagi para korban meninggal dunia.

Baca Juga

Di salah satu masjid, yakni Masjid Al Noor terdapat 40 korban meninggal dunia. Salah satu korban selamat, Aden Diriye mengenang memon kehilangan putranya yang berusia tiga tahun dalam serangan itu.

Meskipun masih berduka, dia dan teman-temannya turut menghadiri pembukaan kembali Masjid Al Noor. “Saya sangat senang. Allah itu baik pada kami. Saya langsung kembali setelah masjid selesai direnovasi,” kata Diriye usai melaksanakan salat.

Sebagian besar korban penembakan adalah migran atau pengungsi. Namun, kematian korban langsung bergema di seluruh dunia.

Korban selamat di Masjid Al Noor, Ashif Shaikh mengenang dua temannya yang meninggal dunia dalam aksi itu. Namun, dia tidak takut kembali lagi ke masjid.

“(Masjid) itu adalah tempat di mana kita beribadah, di mana kita bertemu, jadi kita akan kembali,” kata dia.

Anggota kelurga Kerajaan Yordania, Pangeran El Hassan bin Talal berkesempatan mengunjungi Masjid Al Noor. Dia menganggap serangan terorisme itu menyerang martabat manusia. “Ini adalah momen paling sedih bagi kita semua, semua umat manusia,” ujar dia.

Aparat kepolisian menyatakan otoritas membuka kembali Masjid Linwood yang juga menjadi sasaran aksi terorisme. Selandia Baru meningkatkan keamanan pascaserangan terorisme.

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern langsung merombak undang-undang kepemilikan senjata api di negara itu. Regulasi baru melarang keras kepemilikan beberapa senjata, khususnya serupa dengan yang digunakan teroris penyerangan dua masjid di Christchurch.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement