Ahad 10 Mar 2019 18:06 WIB

15 Tewas dalam Penembakan di Kelab Malam Meksiko

Penembakan di kelab malam Meksiko ini diduga melibatkan kelompok penyelundup minyak

Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA MEKSIKO -- Sedikitnya 15 orang tewas dan tujuh lainnya terluka dalam penembakan di sebuah tempat hiburan malam pada Sabtu (9/3) dini hari waktu setempat di Guanajuato, negara bagian di Meksiko yang dilanda kekerasan, menurut kantor kejaksaan setempat. Belum ada kejelasan soal siapa pelaku kejahatan tersebut.

Sebelum matahari terbit, sekelompok pria bersenjata tiba dengan menggunakan tiga mobil van di kelab khusus pria La Playa di Kota Salamanca. Mereka menyerbu ke kelab tersebut dan kemudian memuntahkan peluru, menurut laporan media setempat.

Baca Juga

Kelompok-kelompok kuat penyelundup minyak telah mencuri bahan bakar dalam jumlah sangat besar dari pengilangan minyak di Salamanca.

Pekan ini, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador meluncurkan serangan besar untuk menangkap pemimpin gerombolan lokal Jose Antonio Yepez, yang dikenal sebagai El Marro.

Sebuah video, yang diambil dari jalanan di dekat kelab malam itu pascapenembakan, memperlihatkan barisan kendaraan polisi. Di latar belakang, seorang perempuan terlihat meraung-raung tanpa terkendali saat sebuah ambulans memasuki daerah tersebut.

Menurut pernyataan kantor kejaksaan Negara Bagian Guanajuato, 13 pria ditemukan tewas di tempat hiburan itu dan dua lainnya meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Kejaksaan menambahkan bahwa agen-agennya sedang mengusut kejahatan tersebut.

Salamanca berada di Negara Bagian Guanajuato dan merupakan bagian dari wilayah yang menjadi magnet bagi perusahaan-perusahaan pembuat mobil, seperti Volkswagen AG, General Motors Co dan Toyota Motor Corp.

Namun tahun lalu, Salamanca mengalami kasus pembunuhan dengan jumlah dua kali lipat hingga membuat kota itu menjadi salah satu wilayah Meksiko yang paling parah dirongrong kekerasasan, menurut data resmi.

Lebih dari satu dasawarsa setelah upaya diluncurkan dengan mengerahkan militer untuk memerangi kartel-kartel obat bius, upaya terbaru akan menjadi pengujian atas kemampuan Pemerintah untuk membatasi pergerakan kejahatan terorganisasi.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement