Sabtu 30 Mar 2019 16:32 WIB

Dunia Kecam Klaim Sepihak Trump atas Dataran Tinggi Golan

Aman Palestin-Indonesia kutuk pencaplokan Dataran Tinggi Golan.

Direktur Aman Palestin-Indonesia,   Ustaz Miftahuddin Kamil MA.
Foto: Dok Aman Palestin-Indonesia
Direktur Aman Palestin-Indonesia, Ustaz Miftahuddin Kamil MA.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel. Pengakuan itu dibuat oleh Trump saat menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Gedung Putih pada Senin (25/3).

Di Twitter, Trump menyebut bahwa setelah 52 tahun penting bagi Amerika Serikat untuk mengakui penuh kendali Israel atas wilayah yang dianggapnya strategis dan penting bagi keamanan Israel dan stabilitas wilayah.

Keputusan Trump dikecam oleh dunia internasional -- meski hanya dianggap sebagai angin lalu --  tak terkecuali Indonesia. Melalui kementerian luar negerinya, Indonesia menolak secara tegas klaim sepihak Trump atas Dataran Tinggi Golan. Hal ini dianggap tidak kondusif bagi upaya penciptaan perdamaian dan stabilitas kawasan tersebut. 

Melalui keterangan tertulis yang diunggah dalam situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (28/3), Indonesia menyatakan tetap mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wilayah kedaulatan Republik Suriah.

Aman Palestin-Indonesia sebagai NGO (Non-Government Organization) yang fokus membantu Palestina dan Suriah, mengutuk keras sikap Trump tersebut. Aman Palestin-Indonesia juga mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia. 

“Sungguh tidak ada hak sama sekali bagi AS untuk mengakui dan menyerahkan Dataran Tinggi Golan kepada Zionis Israel. Sikap Trump ini merupakan aksi lanjutan mengimplementasikan rencananya yang dikenal dengan deal of century, yang bertujuan untuk perjuangan Palestina mengingat Suriah adalah jalan masuk untuk membebaskan Palestina,” kata Direktur Aman Palestin-Indonesia,   Ustaz Miftahuddin Kamil MA melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (30/3).

Ia menambahkan, keberanian Trump mengeluarkan kebijakan-kebijakan “gila” tersebut tidak lepas dari dukungan penuh Zionis Israel. “Penting untuk diketahui bahwa semua kekacauan di dunia ini tidak lepas dari campur tangan Zionis Israel. Jika kita ingin menyelesaikan semua permasalahan dunia, maka yang pertama harus dilakukan adalah melumpuhkan dominasi Zionis Israel di berbagai aspek kehidupan. Memboikot produk-produk Yahudi adalah salah satu langkah tepat untuk meruntuhkan dominasi Zionis Israel,” ujarnya.

Jadi, kata dia, sudah saatnya umat Islam bersatu untuk melawan Zionis Israel di berbagai aspek kehidupan. “Mari kita jadikan momentum ‘kegilaan’ Trump atas Dataran Tinggi Golan ini sebagai penyulut api perjuangan umat Islam dalam menyelamatkan Al Aqsa dan membebaskan Palestina,” papar Miftahuddin Kamil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement