Ahad 31 Mar 2019 17:51 WIB

Turki Gelar Pemilihan Lokal

Pemilih akan memilih kandidat dari 12 partai politik Turki.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Partai Nationalist Movement Party Devlet Bahceli memberikan suaranya dalam pemilihan lokal di Ankara, Turki, Ahad (31/3).
Foto: AP Photo/Ali Unal
Ketua Partai Nationalist Movement Party Devlet Bahceli memberikan suaranya dalam pemilihan lokal di Ankara, Turki, Ahad (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Jutaan warga Turki pada Ahad (31/3) memulai memberikan hak suara mereka dalam pemilihan lokal di 81 provinsi. Pemilih yang tinggal di kota-kota besar Turki akan memilih wali kota, pemimpin kota kabupaten, anggota dewan kota, mukhtars (pejabat lingkungan), dan anggota dewan kehormatan.

Pemilih akan memilih kandidat dari 12 partai politik yang bersaing dalam pemilihan lokal. Lebih dari 44 juta warga diharapkan memilih di 142.777 tempat pemungutan suara di 30 kota terbesar.

Baca Juga

Sementara itu, 12,8 juta pemilih akan memilih di 51.851 tempat pemungutan suara di 51 provinsi. Turki mengadakan pemilihan lokal pertamanya di bawah sistem presidensial baru, yang diadopsi dalam referendum April 2017. Pemilihan lokal sebelumnya diadakan pada 2014. Pemilihan kali ini dilihat sebagai referendum dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam memimpin negara.

Pemilihan dilakukan di tengah kemerosotan ekonomi Turki. Hal ini diprediksi akan berdampak pada pilihan pendukung Erdogan yang konservatif.

Partai Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa, khawatir akan kehilangan kendali atas Ankara dan Istabul. Turki sedang dalam masa resesi dengan inflasi 20 persen dan mata uang liranya yang anjlok sepertiga sehingga menyebabkan kebangkrutan.

Pemerintah mengatakan, setiap kandidat yang ditemukan mendukung kelompok-kelompok teror akan dibatalkan maju. Ini merupakan peringatan yang jelas kepada partai Partai Demokrasi Rakyat (HDP) pro-Kurdi, yang menurut presiden mendukung para militan PKK Kurdi, meskipun partai membantahnya.

Erdogan menghadapi perjuangan kariernya. Ia mengatakan, pemungutan suara Ahad adalah tentang kelangsungan partainya, dan negara yang telah ia pimpin selama 16 tahun. Beberapa tokoh terkenal tidak senang dengan garis otoriter Erdogan yang semakin meningkat, sehingga spekulasi perpecahan partai dapat dipicu jika warga negara menghukum partai yang berkuasa dalam pemilihan.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay memberikan suaranya di ibu kota Ankara dalam pemilihan lokal. Berbicara kepada wartawan setelah memberikan suara, Oktay mengatakan, ia berharap para kandidat yang terpilih akan melanjutkan perjalanan perjuangan dengan Turki yang lebih kuat dan lebih stabil.

Oktay mengatakan, jumlah pemilih pemilu Tukri selalu tinggi dibandingkan dengan dunia manapun. Dia juga mengucapkan semoga sukses untuk semua kandidat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement