Senin 01 Apr 2019 14:15 WIB

Presiden Tunisia: Yerusalem Ibu Kota Palestina

Presiden Tunisia ingin konflik Palestina-Israel diselesaiakan lewat solusi dua negara

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nur Aini
Presiden baru Tunisia, Beji Caid Essebsi.
Foto: Reuters
Presiden baru Tunisia, Beji Caid Essebsi.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH --- Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi menilai penyelesaian terhadap konflik Palestina-Israel dapat dicapai secara adil hanya melalui solusi dari kedua negara tersebut dengan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina. Hal itu disampaikan Essebsi dalam pidatonya pada pembukaan KTT Arab ke-30 di Tunis, Tunisia.

Ia menyerukan mengintensifkan koordinasi negara-negara Arab untuk mengakhiri semua keputusan dan langkah-langkah yang bertujuan merugikan perjuangan Palestina dan mengatasi semua hal yang akan merugikan hak-hak rakyat Palestina. Ia menegaskan perjuangan Palestina dan kerja sama Arab dalam sorotan internasional.

Baca Juga

“Stabilitas regional dan internasional hanya akan dicapai melalui penyelesaian yang adil dan komprehensif untuk perjuangan Palestina,” kata Essebsi seperti dilansir kantor berita Wafa pada Senin (1/4).

Sementara itu, Raja Salman bin Abdul Aziz yang memimpin delegasi Saudi ke Tunis menegaskan bahwa perjuangan Palestina akan tetap menjadi perhatian utama bagi kerajaan Saudi.

Dia mengatakan bahwa masalah Palestina akan tetap menjadi perhatian utama bagi kerajaan Saudi, sehingga rakyat Palestina mendapatkan semua hak mereka yang sah. Hal itu terutama untuk pendirian negara Palestina dengan dengan perbatasan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya sesuai dengan resolusi legitimasi internasional dan inisiatif perdamaian Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement