Kamis 28 Mar 2019 19:11 WIB

Air Botolan di Afrika Selatan Bermerek Ini Bukan Buatan Cina

Merek air botolan dari Afrika Selatan memicu kemarahan warganet Cina.

Red: Nur Aini
Bendera Cina.
Foto: ABC News
Bendera Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah perusahaan air minum botolan di Afrika Selatan yang menggunakan merek "Ini bukan buatan Cina" telah menimbulkan kemarahan konsumen Cina yang menyebutnya 'rasis' dan mengancam akan melakukan boikot.

Perusahaan tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak 2014, namun baru mendapatkan perhatian dari netizen Cina setelah adanya postingan yang muncul di media sosial Weibo.

Baca Juga

"Minuman botolan ini tampaknya minta agar tidak dibeli." tulis postingan yang dibuat oleh salah satu pengguna medsos dalam bahasa Mandarin.

"Saya akan memboikot mereka."

"Tampaknya pemilik bisnis ini menyatakan kepada dunia bahwa mereka tidak mau memiliki hubungan apapun dengan Cina."

Postingan pertama yang juga memuat gambar air botolan dengan labelnya "Still Water. It's not made in China" pada awalnya hanya mendapat dua komentar. Namun kemudian menjadi viral sertelah dibagikan dan dimuat oleh media resmi pemerintah Global Times dan Guancha.cn.

Dalam bilangan hari, postingan yang berisi hastag #ThisWaterIsNotMadeinChina sudah dilihat sebanyak 264 ribu kali di Weibo dan di Instagram perusahaan asal Afrika Selatan ini juga mendapat banyak kecaman.

"Anda membuat sebuah nama yang tidak memiliki kualitas, namun anda masih tidak bisa membuatnya populer." tulis seorang netizen di halaman Instagram perusahaan tersebut tanggal 19 Maret.

"Warga Cina bekerja keras untuk meningkatkan kehidupan mereka dan negara dan mereka tidak memperdulikan anda."

"Selalu saja ada orang yang berpikiran rasis, namun abaikan saja."

Seorang netizen lain memberikan komentar di Weibo " bila ini bukan buatan Cina, saya tidak akan meminumnya."

"Kami tidak mau memulai perang"

made in China bottled water" src="http://www.abc.net.au/news/image/10945998-3x2-700x467.jpg" alt="A frozen bottle of water with the label " width="700" height="467" /> Photo: Nama 'It's not made in China" dibuat sebagai strategi pemasaran. (Facebook)

Wakil dari perusahaan yang bermarkas di Durban, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada koran Hong Kong South China Morning Post (SCMP) bahwa mereka terkejut dengan reaksi dari netizen Cina.

"Kami tidak pernah berencana membuat kontroversi." katanya.

Dengan label barang-barang "Made in China" sering diasosiasikan dengan barang murah dan kualitas rendah, perusahaan minuman botolan ini mengatakan di situsnya bahwa penggunaan nama itu guna membedakan mereka dengan yang lain.

Perusahaan itu mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang mungkin bisa melihat sisi humor dari penamaan tersebut.

"Kami memang bermaksud melakukan sesuatu dengan cara berbeda, dan karena semua orang sudah begitu terbiasa membaca "made in China' di mana-mana." kata situs tersebut.

"Kami tahu dengan mengatakan sebaliknya dan menyebut kami 'ini bukan buatan Cina' kami ingin mengirim pesan bahwa kami ingin melakukan sesuatu agak berbeda."

"Bila semua barang bertuliskan 'Made in Yugoslavia', kami akan membuat merek "Not Made in Yugoslavia'.

Namun menurut South China Morning Post, perusahaan itu sekarang menghadapi tekanan untuk mengubah mereka air botolan tersebut setelah munculnya reaksi keras dari para netizen.

"Kami tidak ingin memulai perang. Kami sekarang berpikir mengenai nama "Made in Madiba-land." kata wakil perusahaan tersebut kepada SCMP, sambil menambahkan bahwa eksekutif perusahaan tersebut tampaknya merasa tertekan untuk mengubah nama,

Madiba adalah sebutan untuk mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang berasal dari suku Xhosa.

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-03-28/air-botolan-afrika-selatan-bertuliskan-ini-bukan-buatan-china/10949556
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement