Rabu 10 Apr 2019 06:01 WIB

Warga Arab-Israel Merasa Diintimidasi karena Kamera di TPS

Partai Netanyahu mengirim pemantau dengan kamera di TPS dengan konstituen Arab.

Perempuan Baduy Israel menggunakan hak suaranya dalam pemilu di Rahat, Israel, Selasa (9/4).
Foto: AP Photo/Tsafrir Abayov
Perempuan Baduy Israel menggunakan hak suaranya dalam pemilu di Rahat, Israel, Selasa (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, UMM A-FAHM -- Kebijakan partai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengirim pemantau yang dilengkapi dengan kamera ke sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) dengan konstituen Arab pada hari pemilihan di Israel, Selasa (9/4), dikutuk politikus Arab karena merupakan tindakan intimidasi.

Ketika ditanya mengenai penggunaan kamera-kamera di TPS, polisi Isarel memberi alasan sudah terjadi sejumlah dugaan pelanggaran di utara, tempat banyak warga Israel keturunan Arab. Warga Israel keturunan Arab berjumlah 21 persen dari penduduk.

Baca Juga

Netanyahu adalah ketua Partai Likud yang beraliran kanan dan mendukung pengambilan gambar dengan kamera itu. Ia mengatakan kamera-kamera tersebut harus dipasang secara terbuka di TPS di mana saja untuk menjamin suara sah. Menurut jajak pendapat, ia mendapat saingan ketat dari calon beraliran tengah,

Pada hari pemilihan di Israel, wakil dari sebagian besar partai duduk di TPS untuk mengecek proses identifikasi sebelum pemungutan suara. Para pemilih kemudian diberi amplop dan pergi ke bilik suara yang sudah disediakan untuk memberikan suara mereka.

Ahmad Tibi, seorang anggota dewan keturunan Arab, mengatakan kamera-kamera yang terlihat di sejumlah TPS ilegal dan merupakan usaha langsung untuk sabotase kebebasan memberikan suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement