Rabu 13 Mar 2019 17:38 WIB

Perang Aliran Sungai India dan Pakistan

Aliran air dari Sungai Ravi, Beas, dan Sutlej telah terhenti.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
India dan Pakistan
Foto: gurgaon
India dan Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Ketegangan antara Pakistan dan India yang dipicu oleh serangan militan di Kashmir tampaknya belum mereda. New Delhi memulai ketegangan baru dengan menghentikan aliran air ke Pakistan.

Pada Ahad (10/3) lalu, India menghentikan lebih dari setengah juta accre feet dari tiga sungai yang mengalir ke Pakistan. Menteri Persatuan Negara Bagian untuk Sumber Daya Air, Arju Meghwal mengkonfirmasi bahwa aliran air dari Sungai Ravi, Beas, dan Sutlej telah terhenti.

Baca Juga

"Sekitar 0,53 juta acre-feet air telah terhenti ke Pakistan untuk disimpan. Kapan pun daerah Rajashtan atau negara bagian Punjab membutuhkannya, air tersebut dapat digunakan untuk keperluan minum dan irigasi," ujar Meghwal dilansir AA News, Rabu (13/3).

Aliran air di ketiga sungai tersebut dialokasikan ke India rata-rata 3 juta acre-feet. Mantan Komisaris Air Pakistan Syed Jamat Ali Shah mengatakan, India tidak menghentikan aliran air yang menjadi bagian Pakistan, namun menghentikan tambahannya.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Pakistan, karena India tidak menghentikan bagian kami. Sebaliknya, India telah menghentikan tambahan air yang mengalir ke Pakistan karena kebocoran di bendungan tiga sungai tersebut," ujar Shah kepada Anadolu Agency.

Dalam perjanjian air tahun 1960, kedua negara telah mencatat bahwa Pakistan tidak memiliki klaim atas tiga sungai yang terletak di wilayah timur tersebut. Menurut Shah, Pakistan tidak pernah menghitung air tambahan yang dialirkan oleh India.

"Ini sebenarnya air India sendiri yang telah berhenti mengalir ke Pakistan. Kami tidak pernah menghitung air tambahan ini. Jika tersedia, kami menggunakannya dan jika tidak, kami tidak perlu repot dengan hal itu," kata Shah.

Shah mengatakan, Pakistan akan merasa keberatan jika India menghentikan air dari tiga sungai di wilayah barat. Diketahui, India dan Pakistan berbagi air di enam sungai di bawah Perjanjian Air Indus (IWT). Pembagian air ini dimediasi oleh Bank Dunia pada 1960.

Berdasarkan perjanjian tersebut, perairan sungai-sungai timur yakni Sutlej, Beas dan Ravi  telah dialokasikan ke India. Sementara tiga sungai barat yaitu Indus, Jhelum dan Chenab dialokasikan ke Pakistan.

Pakistan menuding India terus-menerus melanggar perjanjian dengan membangun bendungan di sungai-sungai barat. Sedangkan New Delhi menganggap Islamabad mengendalikan lebih banyak air daripada India sebagai hasil perjanjian itu.

Shah mengatakan, meskipun New Delhi berkali-kali menunjukkan niatnya untuk membubarkan perjanjian air Indus, mereka tidak mampu menghentikan perairan sungai-sungai barat.

"Akan membutuhkan satu dekade atau lebih jika India memulai pembangunan bendungan dan waduk air lainnya di sungai-sungai barat, langkah seperti itu sama saja dengan melancarkan perang air dan mengundang reaksi keras dari Pakistan," ujar Shah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement