Selasa 09 Apr 2019 22:39 WIB

Jelang Pemilu India, Pemimpin Kelompok Hindu Ditembak

Seorang pemimpin kelompok Hindu Chandrakant Sharma tewas ditembak

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
PM India, Narendra Modi.
Foto: Reuters
PM India, Narendra Modi.

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGARA -- Kelompok bersenjata yang belum diketahui identitasnya masuk ke dalam rumah sakit di sebelah utara negara bagian Jammu dan Kashmir, India. Polisi setempat mengatakan kelompok bersenjata itu membunuh seorang pemimpin kelompok Hindu Chandrakant Sharma (48 tahun) dan seorang pengawalnya.

"Pengawal pribadi Sharma tewas ditempat dan ia terluka sangat serius," kata petugas polisi senior Kishtwar Angrez Singh Rana, Selasa (9/4). 

Diketahui Sharma merupakan pemimpin Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) yang merupakan organisasi induk dari Partai Bharatiya Janata (BJP). Partai nasionalis Hindu tersebut dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi.

Rana mengatakan Sharma langsung dilarikan ke rumah sakit Goverment Medical College di Jammu. Tapi nyawanya sudah tidak tertolong. Pihak berwenang memberlakukan jam malam yang belum diketahui batasnya. Rana menambahkan banyak tentara yang sudah dikerahkan ke wilayah tersebut untuk mencegah kekerasan sektarian.

"Dia pusat harapan dan kepercayaan atas masyarakat patriotik melawan terorisme, kepergiannya yang mendadak adalah kehilangan yang tak tergantikan bagi masyarakat Hindu," kata Sektretaris Jendral RSS, Manmohan Vaidya.

Pembunuhan ini terjadi beberapa hari sebelum pemilihan umum di India digelar. Hal ini membuat keamanan pemilihan umum di India dipertanyakan. Pihak berwenang memberlakukan jam malam di Kitshtwar, yang berbatasan dengan wilayah mayoritas muslim Kashmir. Wilayah yang diperebutkan India dan Pakistan.

Pembunuhan ini juga menjadi pembunuhan kedua pemimpin kelompok Hindu di kota itu sejak bulan Desember lalu. Ketika ketua BJP Anil Parihar (52 tahun) dan kakaknya Ajet (55 tahun) dibunuh. Sharma dikenal memiliki hubungan yang dekat dengan Parihar.

India akan memulai pemilihan umum pada hari Kamis (11/4). Isu Kashmir akan menjadi pusat pemilihan umum setelah serangan teror bunuh diri yang menewaskan 40 pasukan paramiliter India. Milisi yang bermarkas di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, menciptakan ketegangan antara dua negara nuklir itu.

Pemungutan suara di sebelah selatan Kashmir yang berbatasan dengan tempat Sharma dibunuh akan dilakukan bertahap. Hal itu dilakukan untuk menghindari resiko serangan milisi bersenjata yang menuntut kemerdekaan dari India.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement