Rabu 10 Apr 2019 21:51 WIB

Bela IRGC, Rouhani: Keputusan AS Provokatif dan Berbahaya

Keputusan AS atas IRGC tidak pernah terjadi sebelumnya.

Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden AS Donald Trump
Foto: NBC News
Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden AS Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani menggambarkan keputusan AS mengenai Korps Pengawal Revolusi Islam atau Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sebagai tindakan yang sangat provokatif, berbahaya, dan tidak pernah terjadi sebelumnya. 

Rouhani mengatakan seandainya bukan karena pengorbanan IRGC, dua negara regional telah dikuasai ISIS sekarang.

Baca Juga

Dalam percakapan telepon dengan timpalannya dari Prancis Emmanuel Macron pada Selasa malam (9/4), dia menambahkan pasukan elite Iran tersebut melancarkan pukulan yang meluluh-lantakkan terhadap kelompok teror itu.

Rouhani juga mencap joint comprehensive plan of action (JCPOA) sebagai kesepakatan besar dan mengatakan Iran menginginkan pelaksanaan penuh kesepakatan tersebut oleh semua pihak sehingga Iran akan bisa mencapai kepentingannya sebagaimana termaktub di dalam kesepakatan itu.

“Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) sejauh ini telah mengabsahkan kepatuhan Iran pada kesepakatan tersebut sebanyak 14 kali,” kata Rouhani, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Iran, IRNA, Rabu (10/4). 

Dia menyerukan pelaksanaan mekanisme keuangan Uni Eropa dalam kerangka kerja JCPOA.

Iran bertekad untuk menjaga keamanan regional dan mencegah ketegangan regional, katanya.

Sementara itu Macron, dalam percakapan telepon tersebut, mengatakan Prancis dan sekutu Eropa mengupayakan pelaksanaan penuh JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action).

"Prancis mempertimbangkan perkembangan regional secara hati-hati dan melakukan yang terbaik untuk menjamin kepentingan Iran berdasarkan JCPOA," kata Macron. Ia menyatakan mekanisme itu mengungkapkan keinginan Uni Eropa untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement