Selasa 16 Apr 2019 07:57 WIB

Lima Fakta tentang Katedral Notre-Dame di Paris

Katredal Notre-Dame di Paris terbakar pada

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Turis berpose dengan latar Notre Dame de Paris.
Foto: EPA
Turis berpose dengan latar Notre Dame de Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Lambang agama, budaya dan seni Paris Katedral Notre-Dame terbakar pada Senin (15/4) waktu setempat. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran tersebut. Berikut lima fakta mahakarya zaman Gotik itu.

1. Peletakan batu pertama Notre-Dame de Paris ('Our Lady of Paris') dilakukan oleh Raja Prancis Louis VII pada 1163, saat populasi Paris di abad pertengahan mulai tumbuh dan kota itu semakin penting bagi Prancis dan seluruh Eropa, menjadi pusat politik dan ekonomi Kerajaan Prancis. 

Baca Juga

2. Proses pembangunannya berlanjut sampai beberapa abad kemudian. Restorasi besar-besaran dilakukan pada abad ke-17 dan 18. Seni kaca patri dan arsitektur batu katedral itu diambil dari gambaran dan pelajaran Alkitab.

3. Struktur yang paling dominan dari Notra-Dame adalah dua buah menara lonceng yang dibangun pada abad ke-13. Mereka disebut 'bourdon', bel terbesar dinamakan 'Emmanuel'. 

4. Sebanyak 387 langkah menuju menara membawa para pengunjung ke galeri seni masa lalu. Para pengunjung dapat melihat chimeras, makhluk mistik yang biasanya gabungan lebih dari dua binatang. Chimeras yang paling terkenal adalah gargoyle 'Stryge' yang duduk di atas katedral mengawasi Paris sambil duduk menyandarkan kepalanya di atas tangannya.

5. Penulis terkenal Victor Hugo menggunakan katedral itu sebagai latar belakang novelnya 'Si Bungkuk dari Notra-Dame'. Dalam novel yang terbit pada 1831 itu si tokoh utama Quasimodo, takut dengan rakyat Paris karena kelainan bentuk tubuhnya. 

Ia menemukan tempat persembunyian di katedral itu di mana ia bekerja sebagai pembunyi lonceng. Kisah itu sempat difilmkan dan Quasimodo diperankan oleh aktor Hollywood Charles Laughton. Disney juga membuat film animasi berdasarkan kisah Hugo ini. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement