Senin 22 Apr 2019 00:53 WIB

Pemimpin Dunia Kecam Pengeboman Sri Lanka

Para pemimpin dunia mengirimkan pesan mengecam serangan di Sri Lanka

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polisi dan pekerja penyelamat memeriksa sisa-sisa korban di tempat kejadian setelah ledakan di Gereja St Anthony di Kochchikade di Kolombo, Sri Lanka, Ahad (21/4/2019).
Foto: EPA-EFE/Stringer
Polisi dan pekerja penyelamat memeriksa sisa-sisa korban di tempat kejadian setelah ledakan di Gereja St Anthony di Kochchikade di Kolombo, Sri Lanka, Ahad (21/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO -- Para pemimpin dunia mengirimkan pesan mengecam serangkaian ledakan di Sri Lanka yang menewaskan lebih dari 200 orang pada hari Ahad (21/4). Korban, termasuk puluhan orang asing, dengan warga negara Inggris, Belanda, dan Amerika diyakini termasuk di antara mereka.

Sumber-sumber rumah sakit juga mengatakan warga Jepang termasuk di antara mereka yang terluka akibat bom yang menghancurkan hotel-hotel kelas atas dan gereja-gereja yang mengadakan kebaktian Paskah, dilansir di Times of India.

Baca Juga

Perdana Menteri Inggris Theresa May menyebut serangan itu benar-benar mengerikan."Tindakan kekerasan terhadap gereja dan hotel di Sri Lanka benar-benar mengerikan, dan simpati terdalam saya bagi semua yang terkena dampak pada saat yang tragis ini. Kita harus berdiri bersama untuk memastikan bahwa tidak seorang pun harus mempraktikkan keyakinan mereka dalam ketakutan," kata May dalam akun Twitter-nya.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia memikirkan mereka yang terbunuh dalam serangan teroris yang mengerikan."Kepada orang-orang di Sri Lanka, Australia mengirimkan simpati yang tulus dan doa serta dukungan kami - dan tawaran kami untuk melakukan apa pun yang kami bisa untuk mendukung Anda di saat yang sangat membutuhkan ini," kata Morrison dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menggambarkan serangan itu sebagai sesuatu yang "menghancurkan". Khususnya sebulan setelah puluhan Muslim tewas dalam penembakan di dua masjid di Christchurch. 

"Selandia Baru mengutuk semua tindakan terorisme, dan tekad kami hanya diperkuat oleh serangan di tanah kami pada tanggal 15 Maret. Untuk melihat serangan di Sri Lanka ketika orang-orang berada di gereja-gereja dan di hotel-hotel sangat menghancurkan," kata Ardern.

Ia menambahkan bahwa negaranya menolak segala bentuk ekstremisme dan membela kebebasan beragama dan hak untuk beribadah dengan aman. Ia pun mendorong dunia untuk jawaban untuk mengakhiri kekerasan semacam ini.

Gereja Katolik di Yerusalem mengatakan ledakan itu sangat menyedihkan karena terjadi saat orang Kristen merayakan Paskah."Kami berdoa untuk jiwa para korban dan meminta pemulihan yang cepat dari yang terluka, dan meminta Tuhan untuk menginspirasi para teroris untuk bertobat dari pembunuhan dan intimidasi mereka," kata pernyataan itu.

Gereja Katolik juga menyebut bahwa mereka mengekspresikan solidaritas dengan Sri Lanka dan semua penghuninya dalam berbagai latar belakang agama dan etnis mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement