REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Polisi Inggris melepaskan tembakan ke arah mobil yang berusaha ditabrakan ke Kedutaan Besar Ukraina untuk Inggris di London. Kepolisian Inggris Scotland Yard mengatakan saat ini seorang laki-laki berusia 40 tahun sudah ditahan atas tuduhan percobaan pembunuhan dan tindak pidana lainnya.
"Sekitar pukul 10.00 pagi pada Sabtu 13 April, mobil Kedutaan Besar Ukraina untuk Inggris dengan sengaja ditabrak saat diparkir di depan gedung Kedutaan Besar Ukraina," kata pernyataan Kedutaan Ukraina, seperti dilansir Express, Ahad (14/4).
Mobil tersebut ditabrakan sebanyak dua kali. Polisi melepaskan tembakan dan pistol kejut untuk mengatasi insiden ini. Pelakunya tidak mengalami luka apa pun tapi ia tetap dibawa ke rumah sakit untuk berjaga-jaga kini pelaku sudah dibawa ke kantor polisi London pusat untuk ditahan.
"Polisi segera dipanggil, dan kendaraan pelaku memblokir jalan, namun demikian, tanpa memperhatikan kehadiran polisi, pelaku menabrakan kendaraan kedutaan lagi," kata Kedutaan Ukraina.
Kedutaan tersebut mengatakan karena hal itu polisi pun terpaksa melepaskan tembakan ke arah pelaku. Tidak ada pegawai kedutaan Ukraina yang terluka dalam kejadiaan. "Polisi tengah menyelidiki identitas dan motif pelaku dalam melakukan serangan," tambah pernyataan itu.
Juru bicara kedutaan Ukraina tidak tahu motif serangan ini. Ia juga tidak tahu dari negara mana pelaku berasal. Polisi mengatakan petugas bersenjata yang dikerahkan dalam insiden ini sebagai bagian dalam aturan perlindungan keamanan London.
Kepolisian Metropolitan mengatakan petugas keamanan ditelpon kira-kira pukul 09.50 pagi. Ada laporan perilaku anti-sosial yang melibatkan mobil di Holland Park. Saat petugas tiba mobil itu sedang dikendaraai dan bertabrakan dengan sejumlah mobil yang diparkir di depan Kantor Kedutaan Ukraina.
Insiden ini tidak masuk kedalam serangan teror. Kedutaan Ukraina juga mengatakan tidak ada staf mereka yang terluka. Salah orang saksi mata melihat seorang petugas bersenjata dan pelaku bergulat di tanah. Mobil Mercedes perak di luar kedutaan akan diselidiki.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
