Senin 22 Apr 2019 15:45 WIB

Chef Sri Lanka Jadi Korban Bom Setelah Selfie Bersama Keluarganya

Red:
abc news
Foto: abc news
abc news

Chef selebriti Sri Lanka yang dilaporkan terbunuh dalam serangan bom Paskah hari Minggu (21/4/2019) terlihat menikmati sarapan di Hotel Shangri-La setempat beberapa menit sebelum bom menghancurkan tempat makan di sana.

Poin utama:

• Bom bunuh diri menghancurkan hotel mewah di Kolombo beberapa saat setelah foto sarapan keluarga diunggah ke Facebook
• Teman dan penggemar yang patah hati bersuara di media sosial untuk mengungkapkan belasungkawa mereka
• Shantha Mayadunne dianggap sebagai salah satu chef televisi paling populer di Sri Lanka

Shantha Mayadunne, seorang chef dan bintang televisi terkenal, terlihat dalam sebuah foto yang diunggah ke Facebook oleh putrinya, Nisanga, sebelum jam 9:00 pagi hari Minggu (21/4/2019), di samping tulisan: "Sarapan Paskah bersama keluarga"

Beberapa menit kemudian, bom bunuh diri menghancurkan hotel mewah di Kolombo itu - salah satu dari delapan ledakan yang merenggut nyawa hampir 300 orang.

Chef veteran dan putrinya itu termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan bom, menurut media Sri Lanka, Hiru News.

Ribuan bela sungkawa mengalir di media sosial setelah ledakan itu. Teman-teman dan penggemar Mayadunne yang "patah hati" menyampaikan duka cita mereka.

"Nisanga, kamu menikmati makanan terakhirmu dengan Amma (ibu), keluarga, dan temanmu," tulis seorang netizen.

"Semoga kamu dan Amma (ibu)-mu beristirahat dalam kedamaian abadi."

Shantha Mayadunne adalah salah satu chef televisi paling populer di negara itu, menerbitkan dua buku dan mengadakan kelas memasak dan lokakarya.

Menurut situsnya, ia adalah chef pertama yang memiliki acara memasak televisi siaran langsung di Sri Lanka.

Radha Fonseca, seorang teman Nisanga, mengatakan kepada Gulf News bahwa ia "sangat terkejut" oleh serangan itu.

"Nisanga adalah gadis yang sangat populer di kampus," katanya.

"Selain fakta bahwa ia pintar dan cerdas, ibunya Shantha Mayadunne, seorang chef terkenal, membuatnya lebih populer di kampus."

"Dia adalah chef yang sangat dihormati dan inspirasional untuk orang-orang Sri Lanka."

Menurut keterangan polisi setempat pada hari Senin (22/4/2019), korban tewas dari serangan terhadap gereja dan hotel mewah di seluruh negara itu telah meningkat secara signifikan menjadi 290, dengan sekitar 500 orang terluka.

Pihak berwenang Sri Lanka sejak saat itu mengonfirmasi bahwa mereka telah memiliki "informasi sebelumnya" tentang serangan yang terjadi terhadap gereja-gereja, hingga 10 hari sebelum pemboman.

Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement