Senin 15 Apr 2019 08:35 WIB

Pompeo: AS akan Gunakan Semua Cara Untuk Jatuhkan Maduro

AS berusaha mencengkram negara berkembang di Amerika Latin di tengah krisis Venezuela

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Nidia Zuraya
Menlu AS Mike Pompeo
Foto: AP
Menlu AS Mike Pompeo

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan negaranya akan terus melanjutkan berbagi upaya diplomatik dan ekonomi untuk menjatuhkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. AS akan membuat Maduro bertanggung jawab atas krisis yang kina kian memburuk di Venezuela.

Pernyataan ini Pompeo katakan di Cucuta, kota Kolombia yang berbatasan dengan Venezuela. Kolombia menjadi negara terakhir dalam tur Pompeo mengunjungi Chile, Paraguay dan Peru.

Baca Juga

AS berusaha mencengkram negara-negara berkembang di kawasan Amerika Latin di tengah krisis Venezuela dan semakin pesatnya kehadiran Cina di sana. Di Cucuta, Pompeo mengunjungi para imigran Venezuela yang tinggal di kamp-kamp pengungsian dan gudang tempat bantuan AS ditimbun. 

"Amerika akan terus menggunakan semua kemampuan ekonomi dan politik kami untuk membantu rakyat Venezuela," kata Pompeo, Senin (15/4).

Maduro menyalahkan sanksi AS atas masalah ekonomi yang terjadi di negaranya. Ia juga berusaha menyingkirkan ketua oposisi Juan Guaido yang pada bulan Januari lalu meminta konstitusi untuk menjadikannya sebagai presiden sementara. Menurutnya Maduro mencurangi pemilihan umum 2018 lalu.

Maduro menyebut Guaido sebagai boneka AS. Karena hiperinflansi, kelangkaan makanan dan obat-obatan serta krisis politik lebih dari tiga juga orang Venezuela mengungsi dari negara itu.

"(Kami akan) menggunakan sanksi, pencabutan visa dan cara-cara lain, kami berjanji untuk menahan rezim dan mereka yang bertanggung jawab atas korupsi dan represi mereka terhadap demokrasi," kata Pompeo.

Cucuta menerima pengungsi Venezuela yang melarikan diri ke Kolombia dalam jumlah yang sangat besar. Kebanyakan para pengungsi hanya membawa apa yang dapat mereka bawa.

Walaupun sebagian besar negara-negara Barat mengakui Guaido sebagai presiden sementara tapi Rusia, Cina dan Kuba masih mendukung Maduro. Washington memberlakukan sanksi ekonomi terhadap pemerintahan Maduro sebagai upaya untuk menggulingkannya. Pada Jumat (12/4) lalu empat perusahaan dan sembilan kapal masuk ke dalam daftar hitam.

Banyak kritik yang mengatakan sanksi yang sangat berat ini akan melukai rakyat Venezuela. Pompeo mendesak Maduro untuk segera turun dari jabatannya dengan begitu Venezuela dapat kembali normal.

"Saya harap sekarang Anda peduli, ketika Anda melihat kengerian, ketika Anda melihat tragedi, Anda akan mengubah cara dan meninggalkan negara Anda," kata Pompeo.

Dalam perjalanannya kali ini Pompeo kembali memperingatkan pesatnya pengaruh Cina di Amerika Latin. Ia memperingatkan Cina akan mempratekkan peminjaman yang 'ganas' dan melakukan tindakan 'keji dan curang'.

Perekonomian Cina yang booming selama dua dekade terakhir telah meningkatkan permintaan bahan baku. Mereka menjadi rekan utama negara-negara Amerika Latin mulai dari Uruguay sampai Brasil, perekonomian terbesar di Amerika Latin dan eksportir kacang kedelai terbesar di dunia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement